TASIKMALAYA | Priangan.com – Pemerintah Kota Tasikmalaya menaruh perhatian serius terhadap kebijakan pelaksanaan study tour, terutama di wilayah Priangan Timur.
Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Diky Candra, menegaskan pentingnya koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat guna memastikan kegiatan study tour tetap bisa berjalan dengan tetap mengacu pada aturan yang berlaku.
Hal ini disampaikannya usai menghadiri Halalbihalal pengusaha travel dan pelaku pariwisata se-Priangan Timur di Hotel Aston In Tasikmalaya, Minggu (20/4/2025).
Dalam kesempatan tersebut, Diky menyampaikan keresahan para pelaku wisata yang khawatir dengan adanya pembatasan kegiatan study tour.
“Tujuan kami bukan menentang kebijakan. Kami hanya ingin mencari ruang dialog agar kegiatan study tour bisa tetap berlangsung tanpa mengabaikan aturan yang berlaku,” ujar Diky.
Ia menekankan bahwa study tour bukan hanya sekadar kegiatan rekreasi, tetapi juga sarana pembelajaran yang dapat mendukung perkembangan sektor wisata lokal. Menurutnya, daerah-daerah seperti Tasikmalaya, Garut, hingga Bandung memiliki potensi wisata edukatif yang luar biasa, mulai dari ekowisata hingga wisata sejarah dan budaya.
“Kami butuh kejelasan, apakah study tour masih bisa dilakukan atau tidak. Kalau diperbolehkan, kami siap mengatur teknis pelaksanaannya. Tapi jika dilarang, kami perlu tahu batasannya agar masyarakat tidak resah dan para pelaku industri bisa menyesuaikan,” jelasnya.
Diky menyatakan pihaknya akan segera menggelar konsultasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam waktu dekat. Di samping itu, Pemerintah Kota Tasikmalaya juga tengah menghadapi tantangan lain seperti penanganan sampah dan ancaman kekeringan, namun hal tersebut tidak mengurangi komitmen untuk menjaga keberlangsungan sektor pendidikan dan pariwisata melalui kegiatan seperti study tour. (yna)