Daily News

Pemkot Bandung Rancang Kampung Wisata Melon, Gabungkan Pertanian Modern dan Edukasi

budidaya hidroponik di Kantor Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung. | Humas Jabar

BANDUNG | Priangan.com – Pemerintah Kota Bandung tengah merancang konsep destinasi wisata baru yang menggabungkan pertanian modern dan pariwisata edukatif. Wacana itu disampaikan langsung oleh Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan.

Idenya untuk membangun sebuah kawasan wisata bertema buah ini muncul pasca dirinya berkunjung ke salah satu tempat wisata pertanian beberapa waktu lalu. Kelak, kata Farhan, jika ide tersebut sudah terwujud, tempat wisata itu akan diberi nama Kampung Wisata Melon. Tempat ini ditujukan sebagai lokasi wisata premium yang menawarkan pengalaman berbeda dari wisata pada umumnya.

“Saya melihat ada potensi besar dari budidaya melon hidroponik ini. Dari situ saya terpikir untuk mengembangkan Kampung Wisata Melon di satu lokasi strategis,” kata Farhan, Senin, 7 April 2025.

Ia menambahkan, destinasi ini bukan bertujuan untuk memproduksi melon dalam jumlah besar, melainkan sebagai strategi promosi dan edukasi seputar pertanian modern. Dengan pendekatan kualitas daripada kuantitas, pengunjung akan disuguhi buah melon kelas premium yang dibanderol mulai dari Rp80.000 per kilogram.

“Melon yang dihasilkan bisa mencapai dua kilogram per buah. Artinya satu buah bisa bernilai sampai Rp160.000 hingga Rp200.000. Tapi bukan soal harganya, yang kita jual adalah pengalaman dan kualitas,” tambahnya.

Salah satu lokasi yang menjadi pertimbangan adalah Babakan Siliwangi. Menurutnya, wilayah ini dinilai cukup representatif karena mudah dijangkau dan memiliki potensi sebagai destinasi wisata tengah kota. Di tempat tersebut, pengunjung bisa membeli tiket masuk, menikmati suasana kebun, sekaligus membawa pulang buah hasil panen langsung.

Farhan juga menjelaskan bahwa hanya dengan lahan sekitar 100 meter persegi, petani bisa memproduksi lima buah melon per hari.

“Kalau satu melon harganya Rp200.000, maka dalam sehari sudah bisa menghasilkan Rp1 juta. Ini peluang besar bagi sektor wisata dan pertanian kota untuk bersinergi,” katanya.

Tonton Juga :  Heboh Dugaan Perselingkuhan Kang Emil, Habis Klarifikasi Muncul Tantangan Tes DNA

Guna merealisasikan ide ini, Pemkot Bandung melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian telah ditugaskan untuk segera mencari lokasi yang cocok. Kepala DKPP, Gin Gin Ginanjar, disebut sebagai pihak yang akan memimpin persiapan teknis dan kajian lokasi. Farhan menegaskan bahwa proyek ini akan dikelola dengan pendekatan wisata tematik yang mengutamakan kualitas, keunikan, dan nilai tambah ekonomi bagi kota. (Wrd)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: