Marsinah dan Soeharto, Dua Calon Pahlawan Berlumur Darah
- Dokumenter, Newsroom
- November 5, 2025

TASIKMALAYA | Priangan.com – Kebijakan politik etis yang dijalankan pemerintah kolonial sejak 1901 telah membuka kesempatan bagi seluruh rakyat pribumi untuk bangkit dari keterpurukan. Salah satu agenda utama politik etis yaitu merestrukturisasi pemerintahan di daerah-daerah melalui aturan desentralisasi. Desentralisasi memiliki arti sangat penting bagi terlaksananya pemerintahan yang demokratis. Melalui kebijakan baru itu, rakyat pribumi berkesempatan
READ MORE
TASIKMALAYA | Priangan.com – Pascaperistiwa Bandung Lautan Api, Maret 1946, seluruh jajaran sipil dan militer Provinsi Jawa Barat pindah ke Tasikmalaya. Mulai saat itu Tasikmalaya menjadi pusat kedudukan sekaligus ibu kota sementara Provinsi Jawa Barat. Gubernurnya Datuk Jamin. Beliau memimpin Jawa Barat menempati sebagian kantor Kabupaten Tasikmalaya. Dipilih menjadi pusat kedudukan karena letaknya strategis, terletak
READ MORE
TASIKMALAYA | Priangan.com – Sejak masa kolonial Tasikmalaya telah menjadi jantung perekonomian di Priangan Timur. Pada abad ke-19 di Tasikmalaya sudah berdiri pasar yang terletak di Jl. Dr. Soekarjo, dikenal dengan sebutan Pasar Kolot. Mulai 1912, pemerintah Kolonial Belanda memindahkan dan membangun Pasar Tasikmalaya di dekat perlintasan rel kereta api dalam kota. Sejak saat itu
READ MORE
TASIKMALAYA | Priangan.com – Memasuki tahun 1920 masyarakat di Tasikmalaya sudah mulai mengenal film atau sinema. Bioskop Galoenggoeng adalah bioskop pertama di Tasikmalaya yang berdiri sekitar awal tahun 1920-an. Tempatnya berada di gedung Galoenggoeng Societiet yang berlokasi di pusat kota, di samping masjid Agung. Bioskop Galoenggoeng memutar film-film popular dari Eropa, Amerika, hingga film-film karya
READ MORE
TASIKMALAYA | Priangan.com – Tradisi berkuda sudah dikenal kalangan menak Sukapura sejak ratusan tahun silam. Dilakukan sebagai simbol keberanian dan kepiawaian dalam berperang. Dalem Bintang mempelopori perkembangan pacuan kuda di Priangan. Beliau sukses memajukan Preanger Wedloop Sociëteit yang berdiri tahun 1853 di Cianjur. Pacuan Kuda menjadi olahraga para menak, orang Eropa, dan saudagar pribumi. Mereka
READ MORE
CIAMIS | Priangan.com – Rekaman pesta pernikahan ini berlangsung tahun 1913 di Ciamis, Priangan. Pernikahan antara Goemari Soepitaningrat, putri Bupati Ciamis R.A.A Koesoemasoebrata dengan Moehammad Moesa Soeriakartalegawa, putra Bupati Limbangan (Garut), R.A Wiratanoedatar. Film bisu ini diproduksi oleh Koloniaal Instituut Amsterdam. Directornya bernama Luitenant J.C. Lamster. Tanggal 29 April 1918, di Bioskop Minerva, film ini
READ MORE
TASIKMALAYA | Priangan.com – Rian Riana, guru ngaji di Dusun Marongmong, Desa Darmacaang, Kecamatan Cikoneng, Kabupaten Ciamis, mengaku dipukul orang misterius, Senin, 26 Februari 2018, sekitar pukul setengah sembilan malam. Diceritakan, saat itu Rian sedang menuju rumahnya, usai mengajar. Tiba-tiba, ia diserang. Kepala bagian belakangnya terasa disetrum. Tak sampai di sana. Ia juga diseret dan
READ MORE
TASIKMALAYA | Priangan.com – Koperasi Mitra Batik (KMB) didirikan pada pertengahan 1938. Diinisiasi oleh tiga orang pemuda asal Tasikmalaya, yaitu Eni A. Dulhaeni, Dion, dan Naseh. Koperasi tersebut didirikan untuk menghimpun dan membantu usaha para pelaku industri batik di Tasikmalaya. Membantu anggotanya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, terutama bahan baku batik (mori) dan cat batik. KMB
READ MORE
TASIKMALAYA | Priangan.com – Enie Adnan Dulhaeni (1906-1966) merupakan pengusaha batik sukses sekaligus tokoh penting koperasi dari Tasikmalaya. Pak Enie sangat berjasa dalam mendorong proteksi ekonomi para pengusaha batik Tasikmalaya melalui wadah koperasi. Bersama dua sahabatnya, Dion dan Naseh, beliau menginisiai pendirian Koperasi Mitra Batik (KMB) di akhir 1938. Pak Enie pun dipercaya untuk menjadi
READ MORE
TASIKMALAYA | Priangan.com – Kolonial dibuat marah oleh artikel bertajuk “Si Roda Mala” yang dimuat dalam Sipatahoenan. Artikel itu ditulis oleh Soetisna Sendjaja, redaktur Sipatahoenan, pada bulan November 1926. “Si Roda Mala” mengkritik keras atas tindakan pemerintah Kolonial terkait penyelesaian kasus pemberontakan Komunis 1926. Soetsen menilai, pemerintah telah melanggar undang-undang karena tindakannya terhadap pemberontak komunis
READ MORE
TASIKMALAYA | Priangan.com – Pasca1945 sepanjang perang revolusi, Abdul Wahid ikut terlibat dalam usaha mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Bersama adiknya, Abdul Majid, beliau melibatkan diri dalam Divisi Siliwangi pimpinan Jenderal A.H. Nasution.
READ MORE
TASIKMALAYA | Priangan.com – Tahun 1945, Abdul Wahid yang bersahabat dengan Soedarpo mengetahui betul rencana kemerdekaan Indonesia di Jakarta. Setiap hari, Abdul Wahid memantau perkembangan politik dan pergerakan perang dunia melalui radio, terutama siaran BBC yang berpusat di London. Pada saat itu, penduduk Kota Tasikmalaya masih jarang yang mengikuti perpolitikan melalui radio khususnya radio internasional.
READ MORE








