Daily News

Pupuk Langka, Para Petani di Kota Tasik Terancam Gagal Panen

TASIKMALAYA | Priangan.com – Sejumlah petani di Kota Tasikmalaya mengaku kesulitan untuk mendapatkan pupuk bersubsidi. Seperti yang dialami oleh Apud, salah seorang petani padi yang ada di Kecamatan Tamansari ini. Menurutnya, kelangkaan pupuk sudah dirasakan sejak kurang lebih satu bulan yang lalu.

Pupuk bersubsidi yang sulit didapatkan, adalah pupuk Urea dan Phonska, yang biasa mereka gunakan sebagai nutrisi untuk menunjang pertumbuhan tanamannya.

Apud mengaku kewalahan dengan kondisi kelangkaan ini, apalagi saat ini lahan pertaniannya sudah masuk jadwal pemupukan tahap ke-2. Jika tidak segera dilakukan pemupukan, ancaman nyata berupa gagal panen menanti lahan pertaniannya.

“Sekarang seharusnya sudah dilkakukan lagi pemupukan, tetapi karena pupuknya nggak ada, sampai saat ini belum bisa dikasih pupuk lagi, saya takut nanti malah gagal panen kalau seandainya ini terus dibiarkan,” katanya, Kamis, 8 Desember 2022.

Apud menambahkan, kondisi kelangkaan pupuk tak hanya terjadi di wilayah Kecamatannya saja, ia mengaku, kalau banyak petani lain yang ikut mengeluhkan hal yang sama, seperti para petani yang ada di Kecamatan Mangkubumi dan Kawalu.

Mereka berharap, pemerintah daerah bisa secepatnya turun tangan untuk menangani masalah tersebut.

Sementara itu, salah seorang anggota Komisi II, DPRD Kota Tasikmalaya, Dadan Daruslan, mengaku sudah mendapatkan laporan terkait adanya kelangkaan pupuk bersubsidi ini.

Menurutnya, kelangkaan pupuk di Kota Tasikmalaya, hampir terjadi setiap tahun dan sudah menjadi masalah klasik. Ia menduga, kalau hal ini terjadi karena adanya hambatan dalam pendistribusian pupuk dari pihak distributor.

Pasalnya, kelangkaan tidak akan terjadi jika tidak ada hambatan dalam penyaluran pupuk, apalagi alokasi pupuk bersubsidi di masing-masing Kecamatan sudah disesuaikan dengan kebutuhan para petani yang ada di sekitar Kecamatan tersebut.

Tonton Juga :  Polsek Tawang & Jurnalis Tasikmalaya Bangun Kemitraan di Lapangan Mini Soccer

“Saya langsung terjun dan mengumpulkan mereka yang tergabung dalam KTNA serta para pemilik kios, ternyata memang kelangkaan yang terjadi ini diakibatkan oleh berhentinya distribusi pupuk dari salah satu distributor ke pemilik kios. Seharusnya ini tidak terjadi, karena setiap kecamatan itu sudah di plot dan tidak mungkin terjadi kelangkaan,” paparnya.

Maka dari itu, ia berharap pemerintah bisa segera turun tangan untuk membantu menyelesaikan masalah ini, agar, kebutuhan pupuk bagi para petani yang ada di Kota Tasikmalaya bisa terpenuhi. (wrd)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: