TASIKMALAYA | Priangan.com – Komisi III DPRD Kabupaten Tasikmalaya menegaskan komitmennya dalam mengawal pembangunan daerah agar berjalan tepat sasaran dan berpihak pada kepentingan masyarakat. Komisi ini menangani sektor-sektor krusial seperti infrastruktur, tata ruang, lingkungan hidup, transportasi, kebencanaan, serta teknologi informasi dan komunikasi. Melalui tiga fungsi utama—legislasi, pengawasan, dan penganggaran—Komisi III bertugas mengawal jalannya pemerintahan dengan
READ MOREhttps://www.youtube.com/watch?v=F-9aVrs2kTQ?autoplay=1 TASIKMALAYA | Priangan.com – Wakil Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto, lantik para penjabat kepala desa, Kamis, 15 Maret 2018. Pelantikan dilangsungkan di ruang paripurna DPRD Kabupaten Tasikmalaya. Dalam amanatnya, wakil bupati menyampaikan banyak hal. Di antaranya tentang tugas seorang pemimpin. Menurutnya, jadi pamingpin teu menang euweuh teu menang riweuh. Seorang pemimpin harus selalu ada untuk
READ MORETASIKMALAYA | Priangan.com – Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Tasikmalaya bermanuver. Partai berlambang Kakbah itu memilih akan menjadi oposisi. Ketua Fraksi PPP DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Asop Sopiudin, mengatakan, DPP PPP telah menginstruksikan untuk mengevaluasi keberadaan partainya di parlemen. Bagaimana pernyataan lengkapnya? Simak wawancara lengkapnya dalam tayangan di atas. [] Naskah: Jay | Video: Morsa Sambas
READ MORETASIKMALAYA | Priangan.com – Situ Beet, Kelurahan Cipari, Kecamatan Mangkubumi, Kota Tasikmalaya, sejak dulu dikenal dengan sebutan kampung anyaman. Banyak warga, terutama ibu-ibu rumah tangga, terbiasa membuat keranjang parsel, alat-alat dapur dan anyaman dari bambu lainnya. Kebiasaan itu berlangsung turun-temurun. Nena, salah seorang perajin, mengatakan, dirinya meneruskan usaha yang dirintis orangtuanya sejak 30 tahun lalu.
READ MOREJAKARTA | Priangan.com – Di masa ketika dunia diliputi bayang-bayang kekalahan dan penjajahan, Jepang menyerah pada Sekutu. Bendera matahari terbit akhirnya diturunkan, termasuk di tanah Hindia Belanda yang sempat mereka duduki. Di berbagai sudut Nusantara, tentara-tentara Jepang mendadak kehilangan arah. Mereka bukan lagi penjajah, bukan pula pahlawan. Banyak yang memilih pulang dengan kepala tertunduk. Sebagian
READ MORE