Ketegangan India–Pakistan Memanas, Tuduhan Pelanggaran Gencatan Senjata Mengemuka

NEW DELHI | Priangan.com – Ketegangan di kawasan perbatasan India dan Pakistan kembali memanas usai kedua negara saling melancarkan serangan militer. Pemerintah India menuding Pakistan telah melanggar kesepakatan gencatan senjata dengan melakukan serangan ke sejumlah kota perbatasan pada Jumat (10/5/2025).

Selama empat hari terakhir, bentrokan bersenjata kembali pecah antara kedua negara setelah serangan oleh kelompok bersenjata Laskar-e-Taiba di wilayah Jammu dan Kashmir menewaskan sedikitnya 26 orang. Insiden tersebut menjadi pemicu eskalasi terbaru di kawasan yang selama ini menjadi titik rawan konflik.

Merespons serangan tersebut, India meluncurkan sebuah operasi militer skala terbatas pada Rabu (7/5/2025), yang disebut Operasi Sindoor, dengan target utama markas kelompok bersenjata di perbatasan. Namun, pihak berwenang Pakistan mengklaim operasi tersebut menewaskan 31 warga sipil, bukan militan seperti yang dinyatakan oleh India.

Sebagai balasan, Pakistan melancarkan serangan udara menggunakan pesawat nirawak dan senjata artileri ke sejumlah pos militer India di Jammu dan Kashmir, menyebabkan sedikitnya lima korban jiwa di pihak India. Kedua negara saling melempar tuduhan mengenai pihak yang lebih dulu memicu eskalasi.

Pemerintah Amerika Serikat melalui Menteri Luar Negeri Marco Rubio menyerukan kedua negara untuk segera menahan diri dan membuka jalur komunikasi bilateral guna meredakan situasi.

“Stabilitas kawasan harus menjadi prioritas. Dialog langsung sangat diperlukan,” ujar Rubio dalam pernyataan pers di Washington.

Meski gencatan senjata telah diumumkan sebelumnya, Menteri Luar Negeri India Vikram Misri menegaskan bahwa India akan merespons dengan tegas setiap pelanggaran yang terjadi, dan menuduh Pakistan tidak konsisten dalam menjalankan kesepakatan damai tersebut.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Pakistan menyatakan bahwa pihaknya tetap berkomitmen pada perjanjian gencatan senjata dan menuduh India sebagai pihak yang lebih dahulu melakukan pelanggaran.

Lihat Juga :  Trump Tuduh Rusia Menyerang Sipil, Ancam Memberi Sanksi Lebih Berat

Kekhawatiran internasional meningkat, mengingat kedua negara yang berseteru tersebut merupakan kekuatan nuklir di kawasan Asia Selatan.

Lihat Juga :  Tepatkah 17 Oktober Sebagai Penetapan Hari Jadi Kota Tasik?

Kendati demikian, Menteri Pertahanan Pakistan memastikan bahwa konflik yang tengah berlangsung tidak melibatkan senjata nuklir dalam bentuk apa pun. (Zia)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos