Protes Penahanan Ekrem Imamoglu, Ribuan Rakyat Turki Turun ke Jalan

ANKARA | Priangan.com – Partai Rakyat Republik (CHP) yang dipimpin oleh Ozgur Ozel mendesak para pendukungnya untuk melakukan demonstrasi damai sebagai bentuk perlawanan terhadap penangkapan Imamoglu. Walhasil, ribuan orang pun memadati jalanan di sejumlah kota besar seperti Istanbul, Ankara, dan Izmir, meskipun pihak berwenang telah memberlakukan larangan terhadap aksi unjuk rasa.

Banyak yang menduga kalau penahanan ini merupakan langkah politik untuk menghalangi potensi Imamoglu dalam pencalonannya sebagai presiden pada 2028. Namun, pemerintah Turki membantah hal tersebut dan menegaskan bahwa proses hukum berjalan sesuai prosedur dan tidak ada intervensi politik.

Seiring dengan berkembangnya situasi, protes yang awalnya dimulai dengan damai mulai berubah menjadi bentrokan antara demonstran dan aparat keamanan. Di Universitas Teknik Timur Tengah Ankara,  misalnya, bentrokan berlangsung sengit. Polisi sampai harus menggunakan gas air mata dan meriam air untuk membubarkan massa, sementara demonstran melaporkan petugas penggunaan peluru karet. Meski pihak berwenang membantahnya, bentrokan ini menyebabkan lebih dari 50 orang ditangkap dan sejumlah petugas polisi terluka.

Sebagai langkah untuk mengantisipasi kerusuhan lebih lanjut, pemerintah Turki memberlakukan larangan terhadap aksi demonstrasi di beberapa kota besar, termasuk Ankara dan Izmir, selama lima hari. Walau begitu, CHP terus menyerukan unjuk rasa damai dan mengajak masyarakat untuk ikut serta dalam pemilihan simbolis yang akan diadakan pada 23 Maret 2025 sebagai bentuk dukungan kepada Imamoglu.

Seperti diketahui, penangkapan Wali Kota Istanbul ini terjadi pada 19 Maret 2025, saat dini hari, di kediamannya. Ekrem yang merupakan tokoh oposisi terkemuka itu diduga terlibat dalam kasus korupsi dan memiliki hubungan dengan kelompok teroris. (Zia)