Historia

PlayStation; Konsol Gim yang Penuh Kenangan dan Gak Ada Matinya  

Dari waktu ke waktu konsol gim buatan Sony ini selalu hadir jadi ajang hiburan di waktu senggang | Foto: Dunia Game

JAKARTA | Priangan.com – Sebagian besar dari masyarakat di Indonesia pasti tak asing dengan benda yang satu ini. Ya, ini adalah PlayStation. Orang-orang biasa menyebutnya PS. Benda ini adalah sebuah konsol untuk memainkan berbagai macam permainan yang setia menemani momen saat kecil.

Lantas, bagaimanakah sejarahnya? PlayStation, pertama kali muncul di Jepang pada 3 Desember 1994. Kehadirannya kemudian mencuri banyak perhatian. Bukan Cuma anak-anak, tetapi juga orang dewasa. Itu karena PlayStation menawarkan pengalaman bermain yang jauh berbeda dari permainan video sebelumnya. Dengan grafis 32-bit dan penggunaan cakram padat (CD), PlayStation boleh dibilang menandai era baru dalam industri video game.

Penggarapan PlayStation sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 1988, sebagai proyek kerja sama antara Sony dan Nintendo. Pada saat itu, Sony merancang peranti tambahan untuk konsol Super Nintendo Entertainment System (SNES) milik Nintendo, yang memungkinkan penggunaan CD-ROM sebagai sarana penyimpanan permainan. Meski begitu, keretakan hubungan antara kedua perusahaan tersebut membuat Sony akhirnya melanjutkan proyek ini secara mandiri pada tahun 1991.

Kala itu, pada saat PlayStation mulai diluncurkan, pasar video game tengah didominasi oleh perusahaan gim raksasa seperti Nintendo dan SEGA. Pada saat itu, tak sedikit orang yang meragukan kemampuan Sony untuk bersaing di industri ini, apalagi Sony lebih dikenal sebagai produsen produk elektronik, bukan konsol permainan.

Kendati demikian, keraguan itu akhirnya pupus tatkala PlayStation berhasil terjual hingga 100.000 unit saat hari pertama peluncuran di Jepang. Animo masyarakat begitu besar hingga banyak orang rela mengantri berjam-jam, bahkan tidur di depan toko hanya untuk mendapatkan konsol ini.

Kesuksesan itu kemudian menular saat Sony meluncurkan PlayStation di Amerika Serikat pada 9 September 1995. Di sana, PlayStation juga mendapat sambutan yang sangat luar biasa.

Tonton Juga :  Kerajaan Sunda Padjadjaran Runtuh

Seiring berjalannya waktu, persaingan pasar video game semakin sengit setelah SEGA merilis Saturn pada tanggal 11 Mei tahuj 1995 silam dan Nintendo meluncurkan Nintendo 64 pada bulan September tahun 1996. Meski begitu, Sony tetap berhasil menang dari para pesaingnya dengan strategi penggunaan CD-ROM sebagai media permainan. Di sisi lain, PlayStation yang kala itu juga lebih banyak menawarkan genre dan judul permainan, semakin membuat pamornya naik.

Tak hanya itu, Sony juga pintar dalam memanfaatkan popularitas PlayStation dengan meluncurkan berbagai perangkat tambahan, seperti analog joystick, PlayStation mouse, hingga layar LCD kecil yang bisa disandingkan dengan konsol ini. Aksesoris seperti kartu memori juga menjadi inovasi yang tak kalah pentingnya. Benda tersebut memungkinkan pemain untuk menyimpan dan melanjutkan permainan mereka kapan saja dan di mana saja.

Dari waktu ke waktu, popularitas PlayStation kian meluas ke seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Pada akhir 1990-an, konsol ini mulai masuk ke Indonesia. Meskipun pada awalnya hanya kalangan tertentu yang bisa menikmatinya karena harganya yang relatif mahal, namun, sekitar tahun 2000-an, demam PlayStation betul-betul melanda Indonesia. Apalagi dengan hadirnya tempat-tempat penyewaan PlayStation. Di tempat-tempat inilah, banyak anak-anak hingga remaja merasakan sensasi bermain game di PlayStation, menjadikannya bagian dari kenangan masa kecil banyak orang.

Hingga saat ini, Sony masih rajin mengembangkan konsol tersebut. Berbagai peningkatan dari mulai sektor grafis hingga pengalaman bermain gim pun terus diinovasi. Tercatat, pada tahun 2023 lalu, Sony baru saja mengenalkan PlayStation 5 sebagai konsol terbarunya. (ldy)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: