Pertempuran Saratoga, Titik Balik Revolusi Amerika

NEW YORK | Priangan.com – Musim gugur 1777 menjadi periode genting dalam Revolusi Amerika. Di lembah Sungai Hudson, New York, pasukan kolonial berhasil menghentikan langkah besar militer Britania dalam rangkaian peristiwa yang kemudian dikenal sebagai Pertempuran Saratoga.

Bentrokan utama berlangsung di dua lokasi berbeda. Pertama terjadi di Freeman’s Farm pada 19 September 1777, lalu berlanjut di Bemis Heights pada 7 Oktober 1777. Pertempuran ini mencapai akhir ketika Jenderal John Burgoyne, pemimpin pasukan Britania yang datang dari Kanada, menyerahkan pasukannya pada 17 Oktober di Stillwater. Penyerahan itu menandai kegagalan kampanye Saratoga yang sejak awal dirancang untuk memutus jalur komunikasi koloni New England dari wilayah lainnya.

Rencana besar Britania sejatinya melibatkan tiga kekuatan yang bergerak menuju New York. Burgoyne memimpin pasukan dari utara, William Howe seharusnya menyerang dari selatan melalui New York City, sementara satu pasukan lain bergerak dari barat. Namun, lemahnya koordinasi membuat strategi itu berantakan. Howe tidak pernah bergabung, sementara jalur suplai Burgoyne terlalu panjang dan sulit dipertahankan.

Di sisi lain, pasukan kolonial di bawah Horatio Gates mampu memanfaatkan situasi. Perlawanan sengit di lapangan banyak dipimpin oleh tokoh-tokoh seperti Benedict Arnold, yang berhasil memukul mundur serangan demi serangan. Posisi Burgoyne kian terdesak hingga ia terkepung di Saratoga tanpa jalan keluar.

Korban pun tak terhindarkan. Dari kubu Britania, ratusan tentara tewas dan terluka, ditambah lebih dari 5.000 prajurit akhirnya menyerah. Sebaliknya, kerugian pasukan Amerika jauh lebih kecil, hanya sekitar 90 orang yang tewas dan ratusan lainnya luka-luka. Penyerahan massal itu menjadikan Burgoyne kehilangan hampir seluruh pasukan yang dibawanya dari Kanada.

Kemenangan di Saratoga membawa dampak besar, tidak hanya bagi medan perang tetapi juga diplomasi internasional. Keberhasilan itu memberi keyakinan kepada Prancis bahwa Amerika mampu bertahan, sehingga Paris resmi mengakui kemerdekaan dan menjalin persekutuan militer dengan Amerika Serikat pada tahun berikutnya. Bantuan armada laut dan pasukan Prancis kelak menjadi penentu kemenangan di Yorktown, empat tahun kemudian. (wrd)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos