PRIANGAN.COM – Pada paruh pertama abad ke-20, Garut merupakan tujuan utama wisata di Hindia Belanda. Bahkan kota yang dijuluki Swiss van Java ini termasuk dalam jaringan pariwisata internasional bersama beberapa kota lain di Jawa. Hal itu membuat Garut banyak disambangi oleh turis dari berbagai negara. Seiring dengan semakin semaraknya pariwisata di Garut, banyak penduduk pribumi ikut ambil bagian dalam sektor ini. Peran dan jenis pekerjaan mereka beragam, menyesuaikan dengan kebutuhan pariwisata saat itu. Salah satu jenis profesi yang digeluti oleh masyarakat pribumi dalam kegiatan pariwisata adalah kuli.
Kuli dalam Denyut Pariwisata Garut di Masa Kolonial
Juni 21, 2024
1 Min Read
-
Share This!
You may also like
- Nasib 6.500 Honorer R2 dan R3 Masih Menggantung, Kemenpan RB Diminta Segera Buka E-Formasi
- Diduga Kriminalisasi Ulama, Tim Advokasi Laporkan Polda Jabar ke Kompolnas
- 6.500 Honorer R2 dan R3 Garut Masih Menanti SK PPPK Paruh Waktu
- Jelang PSU Pilkada Tasikmalaya, Praktik Money Politik Merebak: Paslon Nomor Urut 2 Diduga Terlibat
- Geng Kapak Merah, Kelompok Kriminal yang Pernah Menghantui Jakarta di Era 2000-an
- Praktik Kotor Demi Penuhi Hasrat Politik: Hibah Disoal, Ulama Tasik Diseret Tuduhan Tak Berdasar
- Aksi Pria Berdaster Warnai Debat Bupati Tasikmalaya, Poligami Jadi Sorotan
- Siapa Berdusta: Amir Mahpud atau Ulama? Fitnah! DMI Balik Lapor
- Paslon 02 Terseret Dugaan Politik Uang di PSU, Bawaslu Lakukan Investigasi
- Garut Jadi Daerah Tercepat dalam Pengangkatan ASN Versi BKN