KAB BOGOR | Priangan.com – Pemerintah Kabupaten Bogor terus berupaya meningkatkan angka rata-rata lama sekolah lewat berbagai program pendidikan. Salah satunya adalah dengan mengoptimalkan Program Kejar Paket sebagai solusi bagi mereka yang belum sempat menyelesaikan pendidikan formal.
Dalam pelaksanannya, pemerintah menjalin kemitraan dengan berbagai lembaga pendidikan, termasuk pesantren. Dalam hal ini, Dinas Pendidikan sudah bekerjasama baik dengan pondok pesantren modern maupun salafi untuk menjalankan program Kejar Paket.
“Meski begitu masih ada tantangan yang harus kita hadapi, yaitu pencatatan pendidikan. Banyak peserta Program Kejar Paket yang sudah dapat ijazah tapi belum tercatat karena datanya belum diperbarui dalam sistem kependudukan,” kata Pj. Bupati Bogor, Bachril Bakri, seperti dilansir laman bogorkab.go.id, pada Senin, 3 Februari 2025.
Maka dari itu, menurutnya, untuk mengatasi permasalahan ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor sudah bekerja sama dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) untuk memperbarui sistem pencatatan data pendidikan.
Salah satu inisiatif yang dilakukan adalah menandatangani nota kesepahaman (MoU) agar pencatatan ijazah dari Program Kejar Paket bisa otomatis terintegrasi ke dalam data kependudukan.
“Dengan upaya ini maka data pendidikan yang sudah tercatat dapat lebih akurat, sehingga dapat berdampak positif pada peningkatan Rata-rata Lama Sekolah (RLS),” jelasnya.
Bachril menambahkan, Program Kejar Paket memberikan peluang bagi masyarakat usia 15 tahun ke atas yang sebelumnya terhambat oleh faktor ekonomi atau kesibukan lain untuk melanjutkan pendidikan.
Dengan sistem pembelajaran yang fleksibel melalui Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM), peserta tetap bisa belajar tanpa harus meninggalkan pekerjaan utama mereka, seperti bertani atau berdagang. Ia berharap, ke depan, program ini bisa berjalan lebih optimal. (Wrd)