Daily News

Resmikan Renovasi Gedung Pancasila, Retno Marsudi: Saksi Bisu Perjalanan Diplomatik Bangsa Kita

Menlu Retno Marsudi meresmikan renovasi Gedung Pancasila | Foto: Detik.com

JAKARTA | Priangan.com – Setelah sepuluh bulan penuh dedikasi dan kerja keras, Kementerian Luar Negeri (Kemlu) akhirnya merampungkan renovasi Gedung Pancasila, sebuah monumen bersejarah yang menyimpan banyak cerita penting dalam perjalanan diplomasi Indonesia pada Senin (19/8).

Menteri Luar Negeri, Retno Marsudi, memimpin peresmian yang menandai kembalinya gedung ini ke kondisi aslinya, sekaligus memperkuat posisinya sebagai simbol vital dalam politik luar negeri negara.

“Bangunan ini telah menjadi saksi bisu kisah dan perjalanan diplomatik bangsa kita,” kata Retno Marsudi dengan penuh kebanggaan.

Selama proses pemugaran, tim konservasi dan ahli bangunan Cagar Budaya bekerja tanpa henti untuk memastikan setiap detail historis tetap terjaga.

“ini adalah kerja keras yang dilakukan dengan penuh cinta,” lanjutnya.

Gedung Pancasila, yang sering menjadi lokasi penandatanganan perjanjian internasional dan pertemuan bilateral, kini berdiri megah dengan penampilan baru yang tetap menghormati warisannya.

Renovasi ini tidak hanya menyegarkan fisik gedung, tetapi juga mempertegas makna sejarahnya dalam diplomasi.

“Makna dan pentingnya sejarah gedung ini terus berlanjut, di gedung ini, ratusan pertemuan dengan menteri luar negeri dan pejabat tinggi telah berlangsung, banyak orang telah berjalan di aulanya, begitu banyak perjanjian telah ditandatangani,” ujar Retno.

Acara peresmian ini dihadiri oleh beberapa tokoh penting dalam sejarah diplomasi Indonesia, termasuk mantan Menteri Luar Negeri seperti Alwi Shihab, Hasan Wirajuda, dan Marty Natalegawa, serta para duta besar dari negara-negara sahabat, seperti Dubes Palestina Zuhair Al-Shun dan Menlu Palestina Riyad Al-Maliki. Kehadiran mereka menambah keistimewaan momen ini dan menegaskan relevansi Gedung Pancasila dalam hubungan internasional.

Dengan renovasi ini, Gedung Pancasila diharapkan akan terus berfungsi sebagai pusat diplomasi dan simbol kekuatan politik luar negeri Indonesia di masa depan. (mth)

Tonton Juga :  Akui Banyak Kekurangan Saat Memimpin Indonesia, Jokowi Minta Maaf
zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: