PHILADELPHIA | Priangan.com – Di balik bayang-bayang Perang Revolusi Amerika, ada sosok misterius yang kisahnya masih mengundang tanda tanya. Namanya tidak pernah tercatat secara lengkap, wajahnya pun tak pernah diabadikan. Namun, justru keberaniannya hidup dalam legenda.
Ia dikenal hanya sebagai Agen 355. Dalam jaringan mata-mata rahasia bernama Culper Ring yang dibentuk untuk mengumpulkan informasi dari wilayah yang dikuasai Inggris oleh George Washington, Agen 355 diyakini sebagai satu-satunya anggota perempuan. Nama kodenya berasal dari sistem sandi Culper, di mana angka ‘355’ yang berarti perempuan.
Catatan sejarah satu-satunya yang menyebut Agen 355 datang dari surat Abraham Woodhull, salah satu anggota utama jaringan tersebut. Dalam surat itu, disebut bahwa Agen 355 seorang “lady” yang mampu mengungkap informasi penting dari pusat loyalis Inggris di New York dan meyakini ia adalah sosok yang dapat dipercaya.
Namun, siapa sebenarnya Agen 355 Itulah yang masih menjadi misteri hingga hari ini. Sebagian sejarawan percaya dia berasal dari keluarga loyalis terkemuka dan menggunakan posisinya untuk menyusup ke lingkaran pejabat Inggris di New York.
Beberapa teori menyebut dia mungkin Anna Strong, seorang wanita Long Island yang membantu komunikasi rahasia antara agen-agen Culper. Ada juga yang meyakini dia ditangkap oleh Inggris dan meninggal di kapal penjara karena kegiatannya sebagai mata-mata.
Meski kini jejak Agen 355 mungkin telah hilang ditelan waktu, namun gaung keberaniannya masih menggema di antara lorong-lorong sejarah. Ia bukan sekadar sosok bayangan dalam operasi rahasia, melainkan simbol dari pengorbanan yang tak terucap.
Dalam diamnya, 355 berbicara lantang tentang perempuan, tentang kekuatan, dan tentang cinta yang tersembunyi untuk tanah air. Di balik angka, ia menjadi cerita di balik rahasia, ia abadi. (LSA)