TASIKMALAYA | Priangan.com – Ketua Komisi II DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Cecep Nuryakin, mengungkapkan bahwa ketersediaan pupuk subsidi di wilayahnya masih mengalami kekurangan sekitar 30 persen dari kebutuhan ideal petani. Meski begitu, ia memastikan kondisi saat ini masih dalam batas aman untuk mendukung program ketahanan pangan.
Berdasarkan hasil Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, disebutkan bahwa kuota pupuk subsidi yang tersedia saat ini baru mencapai 12.000 ton dari kebutuhan total sekitar 17.000 ton.
“Kalau melihat data terakhir dari hasil LDK, kebutuhan pupuk kita 17.000 ton, sementara yang tersedia 12.000 ton. Jadi masih kurang 30 persen. Tapi Kepala Dinas meyakinkan bahwa stok saat ini aman,” ujar Cecep, Rabu (9/7/2025).
Menurut Cecep, kekurangan tersebut disebabkan oleh skema penyesuaian distribusi pupuk yang mengikuti musim tanam. Meski ada kekurangan kuota, ia memastikan bahwa pihaknya terus mengawasi agar distribusi tidak terganggu dan petani tidak mengalami kelangkaan.
“Kita tidak ingin program ketahanan pangan yang digencarkan pemerintah pusat terganggu hanya karena pupuk tidak tersedia. Alhamdulillah, untuk saat ini masih terkendali,” ujarnya.
Cecep juga menekankan bahwa keberhasilan serapan gabah oleh Bulog dengan harga Rp6.500 per kilogram telah membuat petani merasa lebih sejahtera. Namun, jika masalah pupuk subsidi tidak segera diantisipasi, keseimbangan ini bisa terganggu.
“Petani sekarang bahagia karena gabah dibeli Bulog dengan harga yang layak. Tapi jangan sampai kebahagiaan ini pupus karena kekurangan pupuk. Pemerintah harus hadir dan bertindak cepat,” tegasnya.
Ia juga mengingatkan agar distribusi pupuk diawasi ketat dan jangan sampai ada permainan oleh oknum yang mempermainkan distribusi maupun alokasi di lapangan.
“Jangan sampai ada yang menimbun, atau menyalurkan tidak sesuai sasaran. Pengawasan dari dinas dan aparat penegak hukum juga harus aktif,” tambahnya.
Sebagai bagian dari penguatan sektor pertanian, Cecep meminta pemerintah daerah untuk terus memperjuangkan tambahan kuota pupuk subsidi dari pusat dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap data kebutuhan petani.
“Komisi II siap mengawal dan memperjuangkan penambahan kuota. Ini bukan hanya soal pupuk, tapi soal ketahanan pangan dan keberlangsungan ekonomi petani di Kabupaten Tasikmalaya,” pungkasnya. (yna)