Daily News

Jaga Kesehatan Mental, Kelola Stres dengan Baik Agar Terhindar dari Masalah Kejiwaan

Ilustrasi Mental Health | Freepik

TASIKMALAYA | Priangan.com – Kesehatan mental itu sangatlah penting. Mental harus dirawat sedemikian rupa agar tidak berimplikasi pada masalah kejiwaan. Hal itu disampaikan oleh  salah seorang Pengelola Program Jiwa pada Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya, Dede Subekti, S.pd, M.kes, saat ditemui di sela-sela kesibukannya, pada Sabtu, 29 Juni 2024.

Dede mengatakan, menjaga kesehatan mental menjadi salah satu hal yang wajib dilakukan oleh seseorang. Karena, selain bisa menjauhkan hal-hal negatif yang berkaitan dengan gangguan jiwa, menjaga kesehatan mental juga bermanfaat untuk meningkatkan produktivitas serta kesejahteraan secara emosional.

“Ada banyak hal yang bisa dilakukan, yang paling mudah yaitu dari sudut religi. Kita harus senantiasa mendekatkan diri pada Allah S.W.T, harus banyak-banyak sabar, tawakal, dan mengelola stress,” paparnya.

Dede menyebutkan, saat ini di Kabupaten Tasikmalaya sendiri tak sedikit masyarakat yang mengalami gangguan kejiwaan akibat tidak bisa menjaga kesehatan mental mereka. Bahkan, beberapa di antaranya sudah naik ke tingkatan parah yaitu menjadi Orang dengan Gangguan Jiwa (ODGJ).

Maka dari itu, menurutnya, menjaga kesehatan mental itu sangatlah penting. Ia menilai, peran serta keluarga juga sangat dibutuhkan dalam urusan ini. Kalau ada salah satu anggota keluarga yang tiba-tiba berubah perilakukanya dan terindikasi mengalami depresi, pihak keluarga harus memberikan motivasi dan segera melaporkannya ke Puskesmas agar segera dilakukan tindakan.

“Tak jarang kasusnya itu ada anggota keluarga yang mengalami depresi, terus pihak keluarga lainnya tak mau melapor karena dianggap aib, jadinya yang bersangkutan itu makin parah karena dibiarkan begitu saja. Padahal, pemerintah sendiri saat ini sudah melatihan sedikitnya 351 kader kejiwaan yang selalu siap membantu pihak keluarga. Tapi karena dianggap aib, walhasil, yang bersangkutan dibiarkan hingga jadi ODGJ. Nah, kalau sudah begitu penanganannya akan sulit,” bebernya.

Tonton Juga :  MK Tegur Judul Gugatan 'Kaesang Dilarang Jadi Gubernur'

Kendati begitu, Dede menyebut setiap ODGJ masih bisa sembuh asal mereka mengikuti perawatan secara rutin. Menurutnya, untuk mengantisipasi tingginya angka gangguan kesehatan mental di Kabupaten Tasikmalaya, pihaknya selama ini sudah rajin melakukan berbagai tindakan preventif serperti sosialisasi.

Di samping itu, Dinas Kesehatan Kabupaten Tasikmalaya juga saat ini tak jarang melakukan kegiatan screening kesehatan mental melalui metode Self-Reporting Questionnaire (SRQ)  dan Strength Difficulties Questionnaire (SDQ) kepada sejumlah lembaga, seperti berbagai perusahaan, sarana pendidikan formal, hingga pondok pesantren.

“Iya, sebagai upaya pencegahan kita lakukan itu. Jadi nanti peserta diberikan pertanyaan, ada 20 pertanyaan mudah yang jawabannya ya atau tidak. Kalau mayoritas jawaban dari kuesioner itu ya, maka ada indikasi gangguan jiwa, nanti kita tindak lanjut penanganannya oleh pihak profesional, dari tenaga kesehatan yang sudah dilatih, hingga psikiater,” tandasnya. (wrd)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: