Historia

Wladyslaw Szpilman: Musisi Yahudi yang Berhasil Selamat dari Holocaust

Wladyslaw Szpilman tengah bermain piano. | Istimewa

WARSAWA | Priangan.com – Pernah menonton film The Pianist? Ya, Film yang disutradarai oleh Roman Polanski itu mengangkat kisah nyata Wladyslaw Szpilman, seorang pianis berbakat yang harus terjebak dan bertahan hidup di tengah kehancuran Warsawa selama Perang Dunia II.

Szpilman lahir pada 5 Desember 1911 di Polandia dan tumbuh dalam keluarga yang mencintai musik. Keahliannya dalam memainkan piano membawanya berkuliah di Sekolah Tinggi Musik di Warsawa sebelum melanjutkan studi di Berlin.

Kariernya sebagai pianis mulai bersinar ketika ia bergabung dengan Radio Nasional Polandia pada 1935. Namun, kebangkitannya sebagai musisi ternama seketika hancur ketika Jerman menginvasi Polandia pada 1 September 1939. Siaran terakhir Radio Polandia sebelum dihentikan oleh Nazi adalah lantunan Nocturne dalam C-sharp minor karya Chopin, yang kebetulan saat itu tengah dimainkan oleh Szpilman.

Setelah invasi, Warsawa berubah menjadi neraka bagi warga Yahudi. Nazi mendirikan Ghetto Warsawa, area tertutup dengan tembok tinggi yang menampung ratusan ribu orang Yahudi dalam kondisi tidak manusiawi.

Szpilman dan keluarganya termasuk di antara mereka. Di sana, ia menjalani kehidupan di bawah kelaparan, ketakutan, dan ancaman kematian setiap saat. Untuk bertahan hidup, Szpilman bekerja sebagai pianis di sebuah kafe dan menghibur para tentara Jerman yang bersantai di tengah kebrutalan perang.

Namun, situasi memburuk ketika deportasi massal dimulai pada 1942. Ribuan orang Yahudi dikirim ke kamp konsentrasi. Termasuk keluarga Szpilman. Sang pianis nyaris menemui nasib yang sama jika bukan karena seorang polisi Yahudi yang mengenalinya dan menariknya keluar dari barisan sebelum ia menaiki kereta menuju Treblinka, kamp yang menjadi tempat eksekusi keluarganya.

Sejak saat itu, Szpilman hidup dalam pelarian. Ia berpindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain dan bersembunyi di reruntuhan Warsawa yang hancur akibat perang. Kelaparan, kesepian, dan ancaman dari pasukan Nazi menjadi teman sehari-harinya.

Tonton Juga :  Bayangan Revolusi Tanpa Darah,Perjalanan Mahatma Gandhi Melawan Imperium Inggris

Pada 1944, setelah melewati banyak kesulitan yang berakibat pada kondisi tubuhnya, ia ditemukan oleh seorang perwira Jerman bernama Wilm Hosenfeld. Alih-alih membunuhnya, Hosenfeld justru memberinya makanan dan tempat persembunyian. Sang perwira, yang ternyata menentang kebijakan Nazi, membantu Szpilman bertahan hidup hingga perang berakhir.

Saat pasukan Sekutu merebut kembali Warsawa, Szpilman akhirnya bisa keluar dari persembunyiannya. Namun, perang telah merenggut segalanya, keluarganya telah tiada, kota yang dulu ia kenal juga telah menjadi puing-puing.

Dunia musik yang dulu menjadi dunianya kini telah berubah. Meski begitu, ia tidak menyerah. Szpilman kembali ke Radio Polandia dan melanjutkan kariernya sebagai musisi. Kerasnya perjuangan hidup inilah yang diabadikan dalam autobiografi berjudul The Pianist, yang kemudian diadaptasi menjadi film pada 2002.

Wladyslaw Szpilman tercatat meninggal pada tahun 2000. Sebagai penghormatan atas jasanya, pada 2011, studio Radio Polandia diubah namanya menjadi Radio Wladyslaw Szpilman. (Ersuwa)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: