Warga Jual Beras Bantuan Pemerintah, Pengepul Raup Cuan di Tengah Bantuan Sosial

TASIKMALAYA | Priangan.com – Bantuan beras dari pemerintah yang seharusnya membantu kebutuhan pokok masyarakat menengah ke bawah justru ramai diperjualbelikan oleh warga penerima di Kota Tasikmalaya.

Fenomena ini membuat para pengepul beras bak pedagang emas: datang ke lokasi pembagian, memborong dari penerima bantuan, lalu menjual kembali ke pasar dengan keuntungan menggiurkan.

Beras medium dari program bantuan pangan pemerintah yang disalurkan oleh Perum Bulog tersebut mulai dibagikan kembali setelah sempat terhenti beberapa waktu. Meski diberikan secara cuma-cuma, nyatanya banyak warga yang memilih menjual beras bantuan itu ke pengepul yang sudah siap “bermain cepat” di lokasi pembagian.

“Dari dua karung yang saya dapat, satu saya simpan buat dimasak, satu lagi saya jual. Soalnya ada yang nawarin beli,” ujar Nining (53), warga Kelurahan Talagasari, Kecamatan Kawalu, beberapa waktu lalu.

Ia mengaku beras bantuan itu secara tampilan cukup baik—putih dan tidak banyak kutu—tapi saat dimasak baunya sedikit aneh dan rasanya tidak seenak beras beli dari warung.

Fenomena ini ternyata sudah berlangsung di hampir setiap titik distribusi beras bantuan. Tak sedikit beras yang mestinya memenuhi dapur warga malah pindah ke kios-kios beras di pasar. Pengepul seperti Jajat (47), warga Bebedahan, tak menampik jika ia adalah salah satu pelaku pembelian beras bantuan langsung dari tangan warga.

“Yang jual bukan dipaksa, saya datang aja, mereka sendiri yang nawarin. Harganya saya beli Rp90.000 sampai Rp95.000 per karung, terus saya jual lagi Rp100.000 sampai Rp105.000 ke pedagang pasar. Tergantung kualitas berasnya,” ujar Jajat.

Keuntungan yang diperolehnya pun tak main-main. Dalam satu kali distribusi bantuan, ia bisa mengumpulkan hingga lebih dari satu ton beras dari beberapa lokasi.

Lihat Juga :  Mahkamah Internasional Tegaskan Pendudukan Israel di Palestina Ilegal

“Kalau lagi ramai, bisa untung bersih Rp500.000 sampai Rp800.000. Tapi itu juga tergantung ongkos angkut dan kualitas berasnya,” tambahnya.

Lihat Juga :  Najwa Shihab Ungkap Isi Pembahasan antara Prabowo dengan Sejumlah Pemred di Hambalang

Asep, pengepul lainnya, mengungkapkan bahwa alasan warga menjual beras bantuan sangat beragam. Ada yang butuh uang tunai, ada pula yang lebih memilih mengganti dengan beras lain yang menurut mereka lebih layak konsumsi.

“Macam-macam alasannya. Yang penting saya beli kalau ditawari, tidak pernah maksa,” katanya.

Sementara itu, pemilik kios beras di Pasar Cikurubuk, Cecep (43), membenarkan jika ada warga yang menjual beras bantuan ke kiosnya. Meski tidak dalam jumlah besar, ia mengakui fenomena itu muncul setiap kali bantuan dibagikan.

“Kadang ada yang nawarin, satu-dua karung. Tapi saya lihat dulu kualitasnya,” ujarnya. (yna)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos