Historia

Tutankhamun, Satu-satunya Raja Mesir Kuno yang Dimumikan dalam Keadaan Ereksi

Seorang peneliti tengah mengamati mumi Tutankhamun | National Geographic

MESIR | Priangan.com – Raja Tutankhamun, atau yang lebih dikenal sebagai Raja Tut, merupakan salah satu Firaun Mesir yang paling terkenal di dunia. Namun, di balik kepopulerannya itu, ada misteri unik yang menyelimuti cara dia dikuburkan.

Saat mumi Raja Tut ditemukan di Lembah Para Raja sekitar tahun 1922 lalu, ada satu hal yang nampak mencolok dan berbeda dari mumi Firaun lainnya. Itu adalah kondisi penisnya yang ditemukan dalam keadaan ereksi. Berdiri tegak 90 derajat. Fenomena ini tentu saja langsung memicu rasa penasaran banyak pihak. Berbagai teori pun kemudian muncul dari para ahli.

Penguburan Raja Tut diyakini erat kaitannya dengan upaya simbolis untuk menampilkan dirinya sebagai Osiris, dewa kematian dan penguasa bawah tanah yang hidup dalam mitologi Mesir.

Dalam tradisi Mesir kuno, Osiris juga digambarkan sebagai simbol kebangkitan dan regenerasi, sehingga ereksi abadi dari Raja Tut ini dipandang sebagai lambang kekuatan Osiris yang tak tergoyahkan. Ereksi tersebut diyakini sebagai penegasan kalau Raja Tut, meski sudah meninggal, akan terus berkuasa di alam akhirat, seperti halnya Osiris yang bangkit kembali setelah kematian.

Keputusan Raja Tut untuk dimakamkan dengan cara ini juga diyakini berkaitan dengan hubungan sang ayah, Akhenaten. Pada saat itu, ayah Raja Tut berupaya untuk menggantikan politeisme Mesir tradisional dengan penyembahan kepada satu dewa, yaitu Dewa Aten, sang dewa matahari.

Hal ini tentu saja ditentang oleh Raja Tut. Ia kemudian berupaya keras untuk mengembalikan agama lama Mesir yang menyembah banyak dewa. Ereksi dari mumi Raja Tut, diyakini menjadi simbol perlawanan dirinya terhadap sang ayah.

Tak hanya soal penisnya yang dimumikan dalam keadaan ereksi, sisi lain mumi Raja Tut yang juga menarik perhatian para ahli adalah cairan hitam yang melapisi peti matinya. Cairan itu, disebut-sebut memengaruhi warna kulit Raja Tut menjadi lebih gelap.

Tonton Juga :  Menelusuri Jejak Kerajaan Sukakerta, Cikal Bakal Kabupaten Tasikmalaya

Sama dengan kondisi penis yang sengaja dibuat ereksi, penggunaan cairan hitam yang membuat warna tubuh Raja Tut hitam juga diyakini untuk menuru Osiris. Pasalnya, Osiris kerap digambarkan dengan kulitnya yang berwarna hitam.

Pun dengan kondisi jantung yang sudah tidak ada, dikabarkan, itu juga dilakukan untuk menjadikan dirinya sebagai simbol dari Dewa Osiris di mana jantung dari dewa tersebut dikubur terpisah. (ersuwa)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: