TASIKMALAYA | Priangan,com – Sosok Kiai Haji Aminudin Bustomi masuk bursa calon Wali Kota Tasikmalaya. Balihonya bahkan sudah mulai bertebaran di sejumlah titik di Kota Tasik. Menghiasi ruang-ruang publik dengan tujuan untuk mempromosikan diri jelang pelaksanaan pilkada.
Namun, ada hal menarik dari salah satu kandidat yang satu ini. Itu soal desain billboardnya yang nyeleneh, berbeda dari yang lain. Bahkan, desain billboard Kiai Amin ini terkesan menyebrang arus dan tak identik dengan sosok calon dari kalangan kiai.
Disaat kandidat lain berlomba-lomba menampilkan sosok yang religius islami dengan memakai peci dan baju koko, kiai Amin justru tak begitu. Walau sudah menyandang status kiai ia malah berani tampil nyentrik.
Seperti billboard yang ada di sekitaran kawasan Tugu Linggajaya, Kecamatan Mangkubumi ini. Alih-alih memakai peci dan sorban, kiai yang satu ini justru malah menjelma jadi sticker whatssap dengan mengenakan jaket RMS hijau dan helm sparco di kepalanya. Tak ketinggalan, sebuah kacamata hitam melekat di kedua matanya.
“Assalamu’alaikum KANG HAJI”
“Janten ka BALEKOTA?”
“GASPOLLL”
Begitu kira-kira isi dari billboard tersebut.
Selain masalah desain, gaya komunikasi politik yang disampaikan oleh Kiai Aminudin pun terkesan berbeda dari yang lain. Ketika kandidat lain lebih memunculkan beragam janji politik yang dimilikinya, Kiai Amin justru tidak seperti itu. Dengan desain bertemakan pesan whatsaap, ia hanya memberikan pesan singkat kepada masyarakat bahwa dirinya siap maju di pilkada. Tak ada embel-embel janji politik sedikitpun.
Ditemui dalam satu kesempatan, pada Sabtu, 22 Juni 2024, Kiai Amin menyebut keberadaan billboard itu merupakan salah satu cara dirinya untuk memaksimalkan ikhtiar menjelang pencalonan. Menurutnya, selama ini sudah banyak dorongan yang ia terima agar dirinya maju dalam perhelatan pilkada, oleh karena itu, sebagai bentuk ikhtiar, dirinya saat ini mulai berani eksis dalam billboard yang disebar di sejumlah titik.
Ditanya soal desainnya yang nyeleneh, Kiai Amin menyebut itu merupakan salah satu strategi politiknya. Menurutnya, dengan desain yang nyeleneh ini, ia akan lebih mudah diingat oleh masyarakat, dengan harapan bisa semakin meningkatkan elektabilitasnya menjelang pencalonan.
“Itu saran dari kawan-kawan milenial. Katanya kalau kang haji pakai peci udah biasa. Makanya saya pake pakaian seperti itu, pake jaket, kacamata hitam, dan helm,” katanya.
Meski begitu, menurutnya semua pakaian itu bukan hal yang aneh baginya. Kiai Amin yang sejak dulu hobi balapan reli, sudah pasti selalu memakan setelan tersebut ketika ikut ajang lomba.
“Helm Sparco, jaket RMS, sama kacamata hitam mah gak asing buat sosok Amin, itu selalu saya pakai ketika sedang balapan di trek,” jelasnya. (wrd)