Tak Sekadar Merawat, RSUD dr. Slamet Ajak Masyarakat Cegah Thalasemia dari Hulu

GARUT | Priangan.com — Memperingati Hari Thalasemia Sedunia yang jatuh setiap bulan Mei, RSUD dr. Slamet Garut menegaskan komitmennya dalam memberikan layanan terbaik bagi para penyandang thalasemia.

Tahun ini, peringatan digelar dengan mengusung tema global “Bersama untuk Thalasemia: Menyatukan Komunitas, Memprioritaskan Pasien.”

Direktur RSUD dr. Slamet Garut, dr. H. Husodo Dewo Adi, SpOT, menjelaskan bahwa tema ini menjadi pengingat akan pentingnya kolaborasi lintas pihak dalam memastikan pasien thalasemia mendapat dukungan penuh untuk menjalani hidup yang berkualitas.

“Thalasemia memang tidak seterkenal penyakit lainnya, tapi dampaknya bisa sangat besar bagi kehidupan penderitanya. Pengobatan yang rutin dan jangka panjang tentu membutuhkan ketahanan fisik dan mental yang luar biasa. Karena itu, peringatan ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan kesadaran publik,” ujar Husodo dalam kegiatan yang digelar di ruang perawatan thalasemia RSUD dr. Slamet, Kamis (15/05/2025).

Husodo menyebut, saat ini pihaknya menangani sekitar 480 pasien thalasemia dengan rentang usia mulai dari 7,5 bulan hingga 28 tahun. Namun ia yakin jumlah sebenarnya bisa lebih banyak, karena masih banyak warga yang belum sadar bahwa dirinya mengidap penyakit tersebut.

“Banyak yang baru menyadari ketika gejalanya sudah mengganggu aktivitas harian. Padahal deteksi dini sangat penting, terutama bagi calon pasangan suami istri yang berisiko menurunkan gen thalasemia pada anak,” tambahnya.

Ia menekankan pentingnya edukasi sebelum pernikahan, khususnya bagi pasangan yang memiliki hubungan kekerabatan. Pemeriksaan darah sebagai langkah pencegahan seharusnya menjadi bagian dari perencanaan pernikahan.

“Komunikasi dan sosialisasi jadi kunci. Semakin banyak masyarakat yang paham, semakin kecil kemungkinan anak-anak terlahir dengan kondisi thalasemia,” jelas Husodo.

Kegiatan peringatan Hari Thalasemia Sedunia di RSUD dr. Slamet tidak hanya berisi sesi edukasi medis, tapi juga diwarnai dengan permainan interaktif yang melatih fokus dan kekompakan peserta. Kegiatan ini dirancang agar para pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan bisa saling terhubung secara emosional.

Lihat Juga :  Tunaikan Zakat Fitrah, Bupati Bogor: Pemerintah Harus Beri Contoh

“Ini adalah wujud kepedulian kami, bukan hanya sebagai penyedia layanan kesehatan, tapi juga sebagai sahabat bagi para pasien. Kami ingin pasien thalasemia tahu bahwa mereka tidak sendiri, dan kami akan terus hadir mendampingi,” pungkasnya. (Az)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos