26 Maret 1873: Ketika Rakyat Aceh Bersatu Melawan Belanda
- Historia
- Agustus 25, 2025
ACEH | Priangan.com – Ada banyak peristiwa heroik yang terjadi selama Indonesia berada di bawah cengkraman para penjajah. Satu yang paling monumental adalah pengorbanan rakyat Aceh untuk melawan bangsa kolonial. Itu terjadi pada 26 Maret 1873. Pada saat itu, Belanda yang melancarkan serangan ke Kesultanan Aceh dengan dalih menjaga kemanan jalur perdagangan di Selat Malaka,
READ MOREJAKARTA | Priangan.com – Jakarta adalah salah satu kota terbesar di Indonesia. Jumlah populasinya mencapai belasan juta jiwa. Berbagai hiruk pikuk kehidupan ada di sana, mulai dari aktivitas bisnis berskala internasional hingga kehidupan masyarakat kecil yang berdenyut di gang-gang sempit permukiman padat. Siapa sangka, jika menilik akar sejarahnya, dulu Jakarta ternyata hanyalah sebuah pelabuhan kecil
READ MOREJAKARTA | Priangan.com – Jepang adalah salah satu negara yang pernah menancapkan taring penjajahannya di Indonesia. Negara itu masuk ke Nusantara pada awal 1942, tak lama setelah berhasil mengalahkan kekuatan kolonial Belanda dalam waktu yang singkat. Kedatangannya saat itu sempat disambut dengan harapan oleh sebagian rakyat Indonesia, karena membawa pesan persaudaraan dan janji kemerdekaan lewat
READ MORECIREBON | Priangan.com – Tidak semua kisah kepahlawanan dikenal luas oleh generasi hari ini. Beberapa nama tenggelam dalam sunyi, meskipun keberaniannya pernah bergema di atas lautan dan menyelamatkan banyak nyawa. Salah satunya adalah Letnan Laut Samadikun, prajurit Angkatan Laut Republik Indonesia yang mengorbankan hidupnya demi mempertahankan kedaulatan bangsa dalam masa-masa paling genting setelah proklamasi kemerdekaan.
READ MORESUKABUMI | Priangan.com – Pada abad ke-19, bahasa Sunda mulai mendapat perhatian serius dari bangsa Belanda. Kesadaran itu tumbuh seiring diberlakukannya Regeringsreglement van 1818, sebuah peraturan yang mengatur tata kelola pemerintahan kolonial di Hindia Belanda. Para pejabat dan pengusaha Belanda, terutama yang berkepentingan di wilayah Priangan, menyadari bahwa penguasaan bahasa lokal bukan lagi pilihan, melainkan
READ MOREBALIKPAPAN | Priangan.com – Pembangunan bandara di Balikpapan dimulai pada awal 1930-an, beriringan dengan upaya pemerintah Hindia Belanda untuk memperkuat koneksi udara antara Hindia Belanda dan Filipina, yang saat itu berada di bawah kekuasaan Amerika Serikat. Sebagai kota yang kaya akan sumber daya alam, terutama minyak, Balikpapan memerlukan infrastruktur transportasi yang lebih efisien untuk mendukung
READ MORE