JAKARTA | Priangan.com – SpaceX akan segera meluncurkan misi komersial pribadi pertamanya menuju luar angkasa pekan ini. Hal ini tentu saja menandai tonggak sejarah baru bagi perusahaan antariksa milik Elon Musk tersebut. Misi ini tidak hanya menjadi uji coba untuk teknologi canggih mereka, tetapi juga sebagai ajang untuk menguji pakaian antariksa dan kabin tanpa ruang kedap udara.
Dalam misi bertajuk Polaris Dawn, itu, miliarder Jared Isaacman, yang juga pendiri Shift4 Payments, akan memimpin perjalanan bersama tiga kru lainnya. Mereka adalah pilot Scott Poteet, pensiunan letnan kolonel Angkatan Udara AS, serta dua insinyur senior dari SpaceX, Sarah Gillis dan Anna Menon. Dengan menggunakan pesawat Crew Dragon yang telah dimodifikasi, peluncuran dijadwalkan berlangsung pada Selasa besok, pada 27 Agustus 2024.
Selama lima hari, misi ini akan membawa seluruh awak ke orbit yang membentang sejauh 190 km hingga 1.400 km dari Bumi. Jarak tersebut melebihi ketinggian Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) yang hanya 400 km di atas permukaan Bumi.
Maka dari itu, jarak dalam misi ini menjadi jarak terjauh yang akan ditempuh manusia sejak berakhirnya program Apollo pada tahun 1972. Selain itu, mereka akan menggunakan pakaian antariksa generasi terbaru yang memungkinkan kru untuk membuka pintu pesawat di ruang hampa tanpa memerlukan ruang kedap udara.
Misi yang dibiayai oleh Isaacman ini diperkirakan menelan biaya lebih dari 100 juta dolar AS, atau setara dengan 1,5 triliun rupiah. Bagi SpaceX, misi ini menjadi peluang besar untuk menguji teknologi yang suatu hari nanti dapat digunakan dalam ekspedisi bulan dan Mars. Di luar atmosfer pelindung Bumi, perangkat elektronik dan pelindung pada Crew Dragon akan dihadapkan pada tantangan tambahan, termasuk radiasi dari sabuk Van Allen yang dapat merusak peralatan satelit dan menimbulkan risiko kesehatan bagi kru. (wrd)
