ISLAMABAD | Priangan.com – Serangan India ke Pakistan melalui Operasi Sindoor pada 7 Mei 2025 tidak hanya menyasar kelompok yang dituduh teroris, tapi juga membunuh warga sipil. Pakistan mengecam dan mengancam akan melakukan tindakan tegas.
Pada akhir April 2025, kelompok militan Lashkar-e-Taiba melakukan serangan di Kashmir yang mengakibatkan 26 orang meninggal dunia. India menuduh Pakistan telah membantu kelompok militan tersebut.
Namun, tuduhan itu dibantah Pakistan, dan menekankan bahwa negaranya tidak memiliki keterkaitan dengan kelompok militan tersebut. Pascaserangan tersebut, hubungan India dan Pakistan semakin memanas.
Pada hari Rabu sebelum fajar, India melancarkan Operasi Sindoor untuk menargetkan wilayah yang dianggap India merupakan kamp-kamp teroris Lashkar-e-Taiba menggunakan rudal dan pesawat tak berawak.
Menanggapi serangan tersebut, Komite Keamanan Nasional Pakistan mengecam serangan militer tersebut yang dianggap menargetkan sipil dan menyebutnya sebagai tindakan perang yang tidak beralasan, pengecut, dan melanggar hukum.
Tidak hanya itu, Pakistan juga menganggap bahwa kamp-kamp teroris yang digambarkan India hanyalah khayalan. Pakistan melaporkan, serangan militer yang dilakukan India telah menewaskan 26 korban dan 46 lainnya luka-luka.
Operasi yang dilakukan India mengakibatkan keamanan regional India dan Pakistan semakin tidak stabil dan memperkeruh hubungan kedua negara tersebut. Terlebih, Pakistan menganggap bahwa serangan tersebut menargetkan warga sipil dan berkomitmen akan membalasnya yang dapat memperpanjang eskalasi. (Abi)