GARUT | Priangan.com – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Garut, Jawa Barat, belakangan ini berhasil menyebabkan tiga bencana sekaligus. Seperti dilansir laman garutkab.go.id, pada Senin, 17 Februari 2025, wilayah Garut dilanda pergeseran tanah, banjir bandang, dan longsor yang mengakibatkan kerusakan infrastruktur serta permukiman warga. Ketiga bencana ini terjadi di lokasi yang berbeda.
Di Desa Putrajawa, Kecamatan Selaawi, pada Sabtu pekan kemarin, terjadi pergeseran tanah di Kampung Babakan sekitar pukul 16.20 WIB. Camat Selaawi, Fahmi Fauzi, menjelaskan kalau bencana ini dipicu oleh hujan deras yang turun sejak pukul 11.30 WIB hingga 14.00 WIB.
Akibatnya, tanah di samping rumah seorang warga bernama Atang (44) bergeser, merusak akses jalan sepanjang 10 meter dan mengancam stabilitas rumah-rumah di sekitarnya. Kerugian material diperkirakan mencapai Rp7 juta.
Pemerintah setempat bersama TNI, Polri, dan perangkat desa telah melakukan pengecekan lokasi dan mengajukan permohonan pembangunan tembok penahan tanah untuk mencegah dampak lebih lanjut. Warga juga diimbau untuk tetap waspada terhadap kemungkinan pergeseran tanah susulan.
Sementara itu, masih di pekan kemarin, di Desa Gunamekar, Kecamatan Bungbulang, banjir bandang menerjang Kampung Wangun akibat meluapnya Sungai Cirompang. Jembatan Rawayan, yang menghubungkan Kampung Wangun dengan Kampung Saparantu di Desa Jagabaya, kembali mengalami kerusakan berat.Padahal, jembatan tersebut sedang dalam proses perbaikan oleh Tim Vertical Rescue Indonesia. Pemerintah Kecamatan Bungbulang telah melaporkan kejadian ini kepada pihak terkait untuk segera ditindaklanjuti, guna memastikan akses transportasi warga dapat kembali normal.
Di lokasi lain, tepatnya di Kampung Imut, RT 01 RW 04, Desa Nyalindung, Kecamatan Cisewu, terjadi longsor sekitar pukul 17.00 WIB. Pelaksana Tugas (Plt.) Camat Cisewu, Jajang Juhara, melaporkan bahwa dua rumah terdampak langsung.
Rumah milik Uka (87) ambruk, sementara rumah Rosita tertimpa material longsor hingga dapur dan sawahnya rusak. Selain itu, tiga rumah lainnya milik Erik (30), Tata (60), dan Ayi (60) terancam longsor. Sebagai langkah penanganan sementara, warga yang terdampak telah diungsikan ke rumah keluarga terdekat. Bantuan kebutuhan pokok juga telah diberikan oleh Pemerintah Desa, sementara perhitungan total kerugian masih dalam proses pendataan. Beruntung, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Ketiga bencana ini memicu respons cepat dari sejumlah instansi terkait, termasuk BPBD, Dinas PUPR, Dinas Perkim, Dinas Sosial, dan PMI Kabupaten Garut. Mereka segera mengambil langkah-langkah untuk memperbaiki infrastruktur yang rusak serta memberikan bantuan lebih lanjut kepada warga terdampak. (Wrd)