Historia

Sejarah Bemo; Truk Mini Buatan Daihatsu yang Pernah Merajai Jalanan di Indonesia

Potret Bemo di Indonesia tempo dulu | Istimewa

JAKARTA | Priangan.com – Ini adalah Bemo. Ya, salah satu kendaran paling legendaris yang pernah ada di Indonesia. Dahulu, alat transportasi roda tiga ini merajai jalanan Indonesia. Ia jadi primadona dan selalu dijadikan pilihan utama. Walau kini bemo bisa dikatakan sudah punah, namun kisah tentangnya selalu terkenang dalam memori nostalgia terutama bagi mereka yang tumbuh di era keemasaannya.

Lantas, seperti apa sejarah bemo di Indonesia?

Banyak dari mereka yang menyebut kalau Bemo adalah singkatam dari  Becak Motor. Bemo pertama kali hadir di Indonesia pada awal tahun 1962. Mulanya, kendaraan ini dipakai sebagai bagian dari perayaan acara olahraga Ganefo yang pada saat itu diselenggarakan di Jakarta.

Namun, seiring berjalannya waktu, kendaraan ini pun mulai dimanfaatkan sebagai alat transportasi umum. Dari Jakarta, popularitas Bemo sebagai angkutan umum pun dengan cepat menyebar ke kota-kota lain di Indonesia.

Bemo sendiri merupakan hasil inovasi pabrikan otomotif Jepang, Daihatsu. Di negara asalnya, kendaraan ini dilabeli dengan nama Daihatsu Midget, sejenis truk berukuran mini yang didesain guna memenuhi kebutuhan transportasi dalam perkotaan.

Singkat cerita, Daihatsu Midget pun diekspor ke beberapa negara yang ada di kawasan Asia, termasuk Indonesia. Di tanah air inilah, truk mungil itu kemudian lebih dikenal dengan sebutan Bemo ketimbang nama aslinya.

Bentuk Bemo yang unik serta kapasitas angkut yang lebih besar dibanding becak membuatnya cepat populer. Tak hanya menampung penumpang, Bemo juga kerap dipakai untuk mengangkut barang-barang kecil.

Meski kendaraan ini awalnya dirancang sebagai angkutan barang, di Indonesia tempat duduk ditambahkan di bagian belakang untuk mengakomodasi penumpang. Di sinilah fungsi Bemo sebagai alat transportasi umum mulai dilakukan.

Tonton Juga :  Dari Galunggung ke Sukakerta

Walau begitu, masa kejayaan Bemo sudah lewat. Saat ini, kendaraan tersebut sudah tidak lagi menjadi alat transportasi umum. Ia mulai ditinggalkan. Eksistensi Bemo di kawasan perkotaan pun sudah mulai jarang. Kini, statusnya sudah berubah, dari semula alat transportasi umum, bertransformasi menjadi kendaraan koleksi yang hanya dimiliki oleh kalangan tertentu saja. (ersuwa)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: