SD Islam Al Azhar 33 Tasikmalaya Hentikan Program Makan Bergizi Gratis

TASIKMALAYA | Priangan.com – Rentetan kasus keracunan akibat program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sejumlah daerah di Jawa Barat akhirnya berdampak pada sekolah di Kota Tasikmalaya. SD Islam Al Azhar 33 Tasikmalya resmi menghentikan partisipasinya dalam program unggulan Presiden Prabowo Subianto tersebut.

Keputusan tersebut diumumkan melalui surat resmi yang ditandatangani Kepala Sekolah, Dede Abdul Wahid, S.Pd., pada Jumat (26/9/2025). Dalam surat itu disebutkan, pemberhentian dilakukan atas arahan Ketua Yayasan Islam Al-Mustafa serta hasil musyawarah bersama pengurus Jamiyyah. Program MBG dipastikan tidak lagi berjalan di sekolah itu mulai Senin, 29 September 2025.

“Berdasarkan perkembangan hari ini, terkait maraknya kasus keracunan makanan MBG, maka setelah musyawarah bersama kami memutuskan untuk berhenti dari program MBG mulai Senin, 29 September 2025,” tulis Dede Abdul Wahid dalam surat pemberitahuan tersebut.

Langkah sekolah tersebut langsung disambut dengan beragam reaksi dari orang tua murid. Sebagian besar mengaku lega karena selama ini diliputi kekhawatiran setiap kali anak-anak mereka menyantap makanan dari program MBG.

Muhajir, salah satu orang tua siswa, menyampaikan tanggapan tegas. Menurutnya, kesehatan anak-anak jauh lebih penting daripada sekadar program.

“Kami sangat mendukung keputusan sekolah. Jujur saja, dari awal saya sudah ragu dengan kualitas makanan MBG. Kasus keracunan di daerah lain jadi alarm besar. Kalau terus dipaksakan, yang jadi korban anak-anak kami sendiri,” ungkap Muhajir dengan nada tajam.

Ia menambahkan, pemerintah seharusnya lebih berhati-hati sebelum meluncurkan program berskala besar yang langsung menyentuh kebutuhan dasar masyarakat.

“Jangan sampai program yang niatnya bagus justru menimbulkan masalah baru. Makanan itu soal kesehatan, bukan main-main. Kalau tidak bisa menjamin kualitas, lebih baik dihentikan total daripada membahayakan,” tegasnya.

Lihat Juga :  Jumlah Pelajar Keracunan MBG di Rajapolah Tembus 24 Orang, Mayoritas Alami Gejala Serius

Menurut para orang tua, penghentian program MBG bukan berarti mereka menolak upaya pemerintah memberi perhatian pada gizi anak. Namun, keselamatan dan kualitas harus menjadi prioritas utama.

Lihat Juga :  Jumlah Pelajar Keracunan MBG di Rajapolah Tembus 24 Orang, Mayoritas Alami Gejala Serius

“Kalau memang mau diteruskan, pastikan standar keamanan pangan benar-benar ketat. Jangan jadikan anak-anak sebagai kelinci percobaan,” tambah Muhajir.

Dengan keputusan ini, SD Islam Al Azhar 33 Tasikmalaya menjadi salah satu sekolah di Jawa Barat yang secara resmi menarik diri dari program MBG. Sementara itu, para orang tua berharap pemerintah mengevaluasi serius agar kasus keracunan tidak terus berulang di sekolah lain. (yna)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos