TASIKMALAYA | Priangan.com – Krisis yang membelit RSUD dr Soekardjo Kota Tasikmalaya dinilai tak bisa lagi diatasi dengan langkah tambal sulam. Anggota Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya, Tedi Gunandi, menyebut rumah sakit milik Pemkot itu membutuhkan anggaran pembenahan manajemen dan operasional yang nilainya tidak kecil, yakni sekitar Rp350 miliar.
Menurut Tedi, suntikan dana sebesar itu bukan semata-mata untuk menutup kebutuhan operasional, tetapi juga untuk memastikan perbaikan manajemen dan pelayanan berjalan seiring. Ia menilai, salah satu opsi yang realistis adalah menerapkan sistem Kerja Sama Operasi (KSO) dengan pihak ketiga.
“Sistem KSO memungkinkan adanya pembagian sumber daya, risiko, dan keuntungan. Banyak perusahaan yang diyakini berminat, asalkan mereka benar-benar berorientasi pada pemenuhan kebutuhan rumah sakit, bukan hanya mengejar monopoli rekanan,” ujarnya, Jumat (8/8/2025).
Meski demikian, Tedi mengingatkan bahwa langkah kerja sama itu tak akan berarti jika masalah di internal RSUD, terutama di manajemen dan sumber daya manusia (SDM), tidak lebih dulu dibereskan. “Percuma saja ada dana besar kalau manajemennya tetap amburadul. Saya minta pihak rumah sakit mendiagnosa persoalan secara jujur, lalu duduk bersama untuk mencari solusi,” katanya.
Ia menambahkan, sejumlah alat kesehatan di RSUD dr Soekardjo yang mangkrak karena terkendala izin mahal pun dapat dimanfaatkan melalui kemitraan KSO. Mekanismenya bisa melalui lelang agar Pemkot bisa mendapatkan penawaran harga paling efisien.
Bagi Tedi, RSUD dr Soekardjo adalah wajah Kota Tasikmalaya sekaligus penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) yang signifikan, mencapai lebih dari Rp100 miliar per tahun. Karena itu, ia menolak wacana pengalihan pengelolaan ke Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Kalau dialihkelola ke provinsi, PAD kita hilang dan nilai kluster daerah jadi kecil. RSUD ini harus bangkit sebagai perusahaan milik daerah yang memberi manfaat besar bagi pembangunan dan pelayanan kesehatan masyarakat,” tegasnya.
Sementara itu, Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan belum menunjukkan sikap tegas soal aspirasi tenaga kesehatan RSUD yang mendukung pengambilalihan oleh Pemprov Jabar. Saat dimintai komentar, Viman hanya menjawab singkat. “Nanti aja itu mah, kita bahas dulu,” katanya. (yna)