JAKARTA | Priangan.com – Pada tahun 1981, tepat pada tanggal 27 April terdapat peristiwa berarti yang terjadi dalam sejarah dunia teknologi. Tepat pada 27 April 1981, sebuah inovasi diperkenalkan yang mengubah selamanya cara kita berinteraksi dengan komputer pribadi: mouse komputer.
Pada hari itu, Xerox memperkenalkan Sistem Informasi ‘Star’ 8010, stasiun kerja canggih yang untuk pertama kalinya secara komersial menghadirkan perangkat mouse kepada dunia.
Meski inovatif, sistem ini sangat mahal dan akhirnya gagal secara komersial. Namun, keberadaan mouse bertahan dan bahkan berkembang, khususnya setelah diadopsi oleh komputer Lisa dan Macintosh buatan Apple.
Menilik ke belakang, konsep mouse sendiri bukan sepenuhnya temuan baru di tahun 1981. Pada pertengahan 1960-an, Douglas Engelbart, ilmuwan komputer dari Stanford Research Institute, menciptakan perangkat penunjuk eksperimental berbentuk kotak persegi panjang dengan roda kecil menyerupai sepatu roda baja.
Perangkat ini dirancang untuk menggerakkan kursor di layar komputer, dan diberi julukan “mouse” karena bentuk kecil dan kabelnya yang menyerupai ekor.
Xerox, melalui Pusat Penelitian Palo Alto (PARC), mengadopsi dan mengembangkan konsep Engelbart tersebut. Mereka memperkenalkan mouse ke dalam sistem komputer Alto, sebuah komputer eksperimental yang memperkenalkan banyak elemen baru dalam interaksi manusia dengan mesin, seperti layar bitmap, jendela, ikon, dan sistem antarmuka berbasis mouse.
Walaupun Alto tidak pernah dipasarkan secara luas, konsep-konsep inovatif dari proyek ini membentuk fondasi untuk komputer modern.
Ketika Star 8010 diluncurkan, fitur-fitur seperti pengoperasian dengan mouse, antarmuka grafis berbasis jendela, dan ikon-ikon yang dapat diklik menjadi hal yang revolusioner. Dunia komputasi yang sebelumnya bergantung penuh pada perintah berbasis teks kini mulai beralih ke sistem yang lebih intuitif dan ramah pengguna.
Walau gagal menarik pasar luas karena harga yang tinggi, ide-ide dari Star dengan cepat diadopsi, disempurnakan, dan dipopulerkan oleh perusahaan lain, khususnya Apple.
Muncul pertanyaan, apakah Steve Jobs dan Apple hanya meniru gagasan Xerox? Jawabannya tidak sesederhana itu. Xerox memang tidak menciptakan ide tentang mouse dari nol, karena PARC sendiri mengambil inspirasi dari penemuan Engelbart.
Yang dilakukan Apple adalah mengembangkan lebih lanjut konsep tersebut, membuatnya lebih sederhana, lebih terjangkau, dan akhirnya sukses secara komersial.
Sejak saat itu, mouse terus berevolusi, dari penggunaan trackball hingga teknologi pelacakan laser, namun esensinya tetap sama, yaitu memberikan kendali yang lebih mudah dan alami kepada pengguna dalam menjelajahi dunia digital.
Berkat inovasi ini, pekerjaan, permainan, hingga kegiatan belanja daring menjadi jauh lebih mudah dan efisien.
Maka dari itu, pada hari istimewa ini, kita layak berterima kasih kepada para perintis di Xerox PARC, Douglas Engelbart, dan semua inovator yang telah berkontribusi dalam menghadirkan mouse ke dalam kehidupan kita. Berkat mereka, dunia komputasi berubah dari barisan teks membingungkan menjadi lingkungan visual yang dapat kita jelajahi hanya dengan satu jari. (LSA)