MOSKOW | Priangan.com – Tahun 1917 menjadi titik balik besar dalam sejarah dunia. Kala itu, Rusia yang tengah berada di ambang kehancuran akibat perang dan kemiskinan, harus menyaksikan lahirnya sebuah kekuatan baru yang mengguncang tatanan lama. Melalui Revolusi Bolshevik, muncul ledakan ideologi yang melahirkan negara komunis pertama di dunia.
Semuanya bermula ketika Rusia berada di bawah bayang-bayang kekaisaran Tsar Nikolai II yang kian melemah. Perang Dunia I, pada saat itu berhasio menguras segalanya, mulai dari tentara yang tewas di medan perang, rakyat kelaparan, dan harga-harga melonjak tajam. Ketidakpuasan menjalar dari kota hingga desa. Kaum pekerja mulai mogok, petani menolak menyerahkan hasil panen, dan tentara sendiri kehilangan semangat berperang. Dari keresahan itulah, benih revolusi tumbuh.
Di tengah kekacauan tersebut, muncul sosok Vladimir Lenin, pemimpin Partai Bolshevik yang baru kembali dari pengasingan. Ia membawa gagasan radikal: seluruh kekuasaan harus diserahkan kepada soviet, yaitu dewan buruh dan tentara. Lenin melihat pemerintahan sementara yang dibentuk setelah penggulingan Tsar pada Februari 1917 tidak berbeda dari rezim sebelumnya, masih berpihak pada kaum elit dan melanjutkan perang yang tidak diinginkan rakyat.
Situasi makin tegang menjelang akhir tahun. Di kota Petrograd (kini St. Petersburg), Lenin dan para pengikutnya mulai mengatur langkah. Pada malam 25 Oktober 1917, pasukan Bolshevik menyerbu Istana Musim Dingin, pusat kekuasaan pemerintahan sementara. Penyerangan itu berlangsung singkat tanpa banyak perlawanan. Dalam waktu satu malam, pemerintahan lama runtuh, dan kekuasaan berpindah ke tangan rakyat di bawah pimpinan Partai Bolshevik.
Keesokan harinya, Lenin berdiri di hadapan rakyat dan mengumumkan pembentukan pemerintahan baru. Dunia tercengang. Untuk pertama kalinya dalam sejarah modern, sebuah negara berdiri di atas ideologi komunisme. Dari Moskow dan Petrograd, semangat itu menyebar, mengguncang kerajaan-kerajaan Eropa dan menantang tatanan dunia yang dikuasai kapitalisme.
Namun, kemenangan itu tidak datang tanpa harga. Perang saudara meletus antara kaum Bolshevik dan pasukan anti-komunis yang dikenal sebagai Kaum Putih. Pertarungan berlangsung kejam dan berkepanjangan. Tapi pada akhirnya, kekuasaan Bolshevik bertahan. Pada tahun 1922, dari puing-puing kekaisaran Tsar yang runtuh, berdirilah Uni Republik Sosialis Soviet; Uni Soviet, negara komunis pertama di dunia.
Lahirnya Uni Soviet menandai awal dari babak baru dalam sejarah global. Revolusi yang bermula dari penderitaan rakyat Rusia menjelma menjadi ideologi besar yang menembus batas benua. Ia melahirkan perpecahan dunia ke dalam dua kutub: blok Barat yang kapitalis dan blok Timur yang komunis. Sejak saat itu, dunia tidak lagi sama. (wrd)

















