BERLIN | Priangan.com – Ada banyak merk ternama kendaraan roda dua. Sebut saja Yamaha, Honda, Suzuki, hingga Kawasaki. Namun, jauh sebelum perusahaan-perusahaan besar itu lahir, sejarah mencatat sebuah temuan sederhana yang menjadi cikal bakal lahirnya sepeda motor modern. Temuan itu dikenal dengan nama Reitwagen, kendaraan roda dua pertama di dunia yang menggunakan mesin berbahan bakar bensin.
Reitwagen lahir di Jerman pada tahun 1885. Dua insinyur asal negeri itu, Gottlieb Daimler dan Wilhelm Maybach, menciptakan kendaraan tersebut di bengkel mereka yang terletak di Cannstatt, dekat Stuttgart. Mereka merancangnya bukan untuk tujuan komersial, melainkan sebagai sarana uji coba mesin bensin kecil yang baru mereka kembangkan. Mesin itu merupakan versi lanjutan dari mesin empat langkah rancangan Nikolaus Otto yang sebelumnya hanya digunakan untuk mesin tetap dan kapal.
Bentuk Reitwagen sangat sederhana. Rangkanya terbuat dari kayu dengan dua roda utama dan dua roda kecil tambahan di sisi kanan dan kiri agar tetap seimbang saat berjalan. Di bagian tengah terpasang mesin silinder tunggal berkapasitas 264 cc yang mampu menghasilkan tenaga sekitar setengah daya kuda pada 600 putaran per menit. Dalam uji coba, kendaraan ini mampu melaju hingga kecepatan 11 kilometer per jam—angka yang kecil, tetapi menjadi langkah besar dalam sejarah otomotif.
Uji coba pertama dilakukan pada bulan November 1885. Saat itu, Paul Daimler, putra Gottlieb Daimler, mengendarai Reitwagen dari Cannstatt menuju Untertürkheim sejauh sekitar tujuh kilometer. Perjalanan itu menjadi bukti bahwa mesin bensin dapat digunakan untuk menggerakkan kendaraan darat, bukan hanya mesin diam atau alat transportasi berbasis rel.
Tak lama setelahnya, pada 29 Agustus 1885, Daimler dan Maybach mematenkan kendaraan mereka dengan nama “vehicle with gas or petroleum drive machine” di Jerman. Melalui paten itu, Reitwagen resmi tercatat sebagai kendaraan roda dua bermesin bensin pertama di dunia. (wrd)
