TASIKMALAYA | Priangan.com – Sejak dilantik sebagai Presiden termuda Senegal pada 2 April 2024, gaya kepemimpinan Bassirou Diomaye Faye terus menjadi topik hangat di berbagai kalangan. Tak terkecuali di lingkungan organisasi Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Tasikmalaya.
Salah satu hal yang banyak diperbincangkan adalah sikapnya yang menekankan pentingnya kejujuran bagi para pejabatnya, terutama demi keluarga mereka. Dalam satu kesempatan, Tuan Faye, sapaan akrabnya, menyampaikan bahwa dirinya tidak ingin fotonya dipajang di kantor-kantor pemerintahan.
“Saya bukan dewa atau ikon, melainkan seorang pelayan bangsa. Pajanglah foto anak-anak Anda dan lihatlah foto-foto itu setiap kali Anda perlu mengambil keputusan. Jika godaan untuk mencuri muncul, perhatikan baik-baik foto keluarga Anda, lalu tanyakan pada diri sendiri, apakah mereka pantas menjadi keluarga pencuri yang telah mengkhianati bangsa?” kata dia.
Pernyataan ini pun viral dan mendapat banyak apresiasi. Banyak yang menilai bahwa Faye adalah sosok pemimpin yang layak diteladani, termasuk Prof. Kartawan, Ketua PD MES Kota Tasikmalaya.
“Benar-benar pemimpin yang pantas dicontoh,” sebutnya, Kamis, 13 Maret 2025.
Kartawan menambahkan, sikap rendah hati Faye semakin menunjukkan bahwa ia tidak ingin diperlakukan istimewa. Hal ini sangat kontras dengan banyak pemimpin yang justru haus akan popularitas demi mempertahankan kekuasaan.
Bassirou Diomaye Faye, yang lahir pada 25 Maret 1980, adalah seorang politikus Senegal sekaligus mantan inspektur pajak. Ia pernah menjabat sebagai Sekretaris Jenderal PASTEF sebelum partai tersebut dibubarkan. Dalam pemilihan presiden 2024, ia meraih kemenangan setelah kandidat utama, Ousmane Sonko, didiskualifikasi.
Di berbagai media sosial, pernyataannya menjadi trending. Tak sedikit netizen yang menyebutnya sebagai pemimpin muda yang inspiratif. (Yga)