TASIKMALAYA | Priangan.com – Kepolisian Resor Tasikmalaya Kota berhasil membongkar praktik penyalahgunaan distribusi bahan bakar minyak bersubsidi jenis solar.
Operasi penindakan yang berlangsung awal Mei 2025 itu berujung pada penangkapan tiga orang yang diduga terlibat dalam jaringan distribusi ilegal BBM.
Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moh Faruq Rozi, mengungkapkan bahwa kasus ini mulai terkuak setelah petugas berhasil mengamankan dua orang pelaku di lapangan.
Dari hasil pemeriksaan, polisi kemudian menangkap seorang tersangka tambahan yang diketahui sebagai otak di balik kegiatan ilegal tersebut.
“Ketiganya diamankan di kawasan Jalan Raya Gentong, Desa Buniasih, Kecamatan Kadipaten. Mereka diduga melakukan pembelian dan pengangkutan solar bersubsidi secara ilegal,” terang Faruq dalam konferensi pers yang digelar Kamis, 15 Mei 2025.
Modus yang digunakan cukup rapi. Pelaku menggunakan kendaraan yang telah dimodifikasi untuk mengisi solar subsidi dari SPBU resmi, kemudian memindahkannya ke truk tangki berkapasitas 8.000 liter. BBM tersebut lalu dibawa untuk dijual ke luar daerah, salah satunya ke wilayah Sumedang.
“Modifikasi kendaraan dilakukan untuk mempermudah proses pengisian dan pemindahan solar. Praktik ini jelas melanggar aturan karena BBM subsidi diperuntukkan bagi kalangan tertentu,” ujarnya.
Ketiga pelaku yang kini ditahan masing-masing berinisial T, pemilik usaha sekaligus pemilik armada, R sebagai pengemudi, dan MH yang berperan sebagai kernet.
Para tersangka kini dijerat dengan Pasal 40 angka 9 UU No. 6 Tahun 2023 yang merujuk pada perubahan atas Pasal 55 UU No. 22 Tahun 2001 tentang Minyak dan Gas Bumi, serta disertai dengan pasal-pasal dalam KUHP terkait pidana umum.
“Ancaman hukumannya cukup berat, maksimal enam tahun penjara,” tegas Kapolres.
Barang bukti dan ketiga tersangka saat ini telah diamankan di Mapolres Tasikmalaya Kota. Proses penyidikan tengah berlangsung guna mendalami kemungkinan adanya keterlibatan pihak lain serta jalur distribusi penjualan BBM ilegal tersebut. (yna)
