TASIKMALAYA | Priangan.com – Rampungnya Kawasan Pedestrian Hz Mustofa, Kota Tasikmalaya, menyisakan berbagai permasalahan. Salah satunya masalah parkir. Lapak-lapak parkir yang biasanya berada di sepanjang bahu jalan itu, kini tak bisa lagi digunakan karena telah dibangun trotoar pedestrian.
Di sisi lain, pemerintah saat ini menyiasati hal itu dengan memindahkan lapak-lapak tersebut ke kantung-kantung parkir lain, seperti di jalan Pemuda dan Yudanegara.
Lantas, apakah sejak awal memang rencana untuk penggantian lahan parkir dilakukan dengan cara seperti itu?
Sekretaris Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya, Wahid, menyebut kalau rencana parkie yang saat ini diterapkan tidak sesuai dengan rencana awal. Hal itu disampaikannya saat ditemui di sela-sela kegiatannya, Rabu, 26 Oktober 2022.
“Jadi dulu itu rencananya akan dibangun gedung parkir. Namun, kalau harus dibarengkan dalam artian membangun gedung parkir sembari membangun kawasan pedestrian, pemerintah mentok di anggaran. Maka dari itu, Dishub melakukan berbagai upay la salah satunya dengan rekayasa lahan parkir ini, yakni membuka kantung-kantung parkir di kawasan yang dekat dengan jalur pedestrian,” paparnya.
Wahid menambahkan, semula, gedung parkid yang direncanakan oleh pemerintah itu adalah dengan memanfaatkan lahan eks setda Kabupaten Tasikmalaya.
Menurutnya, sampat saat ini pemerintah Kota Tasik sudah melakukan pembicaraan dengan pemilik aset dalam hal ini Pemkab Tasikmalaya. Namun, belum ada kelanjutan bagaimana kelak pengelolaan lahan tersebut akan disepakati.
“Jadi kalau pembicaraan sudah ada, tapi belum ada kepastian terkait pengelolaannya, apakah akan dibangun oleh pemkab, dan pemkot narik retribusinya saja, atau bagaimana, itu belum ada kejelasan. Mudah-mudahan secepatnya ada kejelasan,” pungkasnya. (wrd)