BANJAR | Priangan.com – Upaya meningkatkan kompetensi tenaga kerja di Kota Banjar terus dilakukan melalui pelatihan yang menyesuaikan dengan perkembangan teknologi. Salah satunya melalui pelatihan Project Based Learning (PBL) yang berfokus pada pengoperasian alat generative artificial intelligence (AI) untuk kebutuhan konten digital dan bisnis. Program ini diharapkan dapat menyiapkan tenaga kerja yang siap bersaing di sektor digital.
Beberapa peserta pelatihan diketahui telah mendapatkan kesempatan bekerja di perusahaan mitra setelah menyelesaikan rangkaian pelatihan dan praktik langsung di lapangan. Program tersebut merupakan hasil kerja sama antara Kementerian Ketenagakerjaan RI dengan Balai Besar Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BBPVP) Bandung yang menggandeng Balai Latihan Kerja (BLK) Kota Banjar sebagai pelaksana di daerah.
Kepala BLK Kota Banjar, Doni Ismaya, mengatakan bahwa pelatihan ini berbeda dengan program reguler yang biasa diadakan oleh BLK. Menurutnya, seluruh proses mulai dari rekrutmen peserta hingga pelaksanaan pelatihan dilakukan langsung oleh BBPVP Bandung.
“Program ini berasal dari Kementerian Ketenagakerjaan melalui BBPVP Bandung. Peserta direkrut langsung dan mendapatkan pelatihan dengan sistem yang lebih terarah serta berorientasi pada kebutuhan industri digital,” ujar Doni, Selasa (4/11/2025).
Pelatihan dibagi ke dalam tiga tahap, yaitu sesi daring bersama instruktur Kemenaker, pelatihan tatap muka di BLK, serta praktik kerja di perusahaan yang telah ditunjuk. Dalam tahap terakhir, peserta menjalani On The Job Training untuk mengaplikasikan kemampuan yang telah diperoleh selama proses belajar.
Menurut Doni, materi yang diberikan berfokus pada strategi pemasaran digital, termasuk cara membuat konten produk yang menarik dan efektif di media sosial. Pendekatan ini diharapkan mampu melahirkan tenaga kerja kreatif yang memahami pemanfaatan teknologi AI dalam bisnis modern.
“Setelah menyelesaikan pelatihan dan uji kompetensi BNSP, sebagian peserta langsung diterima di perusahaan tempat mereka menjalani pelatihan. Namun memang belum semua bisa langsung terserap,” tuturnya.
Di Kota Banjar, pelatihan ini telah dilaksanakan untuk tiga angkatan dengan masing-masing terdiri dari 16 peserta. Dua angkatan sebelumnya telah rampung, sementara angkatan keempat masih menjalani pelatihan daring sebelum berlanjut ke tahap praktik lapangan. (Eri)
