TASIKMALAYA | Priangan.com — Polres Tasikmalaya Kota menyiagakan pasukan rescue cepat untuk merespons potensi bencana di wilayah hukumnya. Sebanyak 20 personel telah disiapkan sebagai tim penyelamat inti. “Tim ini akan bergerak lebih awal ke lokasi bencana agar cepat tertangani. Kita belajar dari kejadian bencana sebelumnya,” ujar Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moh. Faruk Rozi, Jumat (5/12/2025).
Polisi juga, lanjut Faruk, telah menyiapkan tim medis dari bagian kedokteran dan kesehatan (Dokkes). Bahkan tim untuk membuka dapur lapangan juga telah dikondisikan yang melibatkan satuan Samapta dan Brimob Polda Jabar yang akan dikerahkan bila terjadi keadaan darurat.
Upaya ini dilakukan agar proses penanggulangan bencana berjalan cepat dan terkoordinasi. Bencana alam pergerakan tanah di Cineam serta banjir di Sukaratu dan Sukaresik menjadi dasar penyusunan pola siaga tersebut.
Faruk mengaku telah menyiapkan formasi teknis, diantaranya tim penyelamat dari Sat Samapta, dokter dan perawat dari Dokkes Polres, serta dapur lapangan bersama Brimob Batalyon D Cineam untuk kebutuhan logistik dan konsumsi warga terdampak. “Dua puluh personel siap diterjunkan untuk respons awal. Selebihnya mengikuti kebutuhan lapangan,” ujarnya.
Selain kesiapan personel, kepolisian juga memperkuat pemutakhiran data titik rawan. Pemetaan kerawanan itu digunakan untuk menempatkan kebutuhan teknis termasuk akses evakuasi, jalur distribusi logistik, dan lokasi posko. “Hari ini kami mengadakan rakor lintas sektoral di Mapolres untuk memutakhirkan titik-titik potensi bencana,” ujar Faruk.
Rapat itu juga membahas inventarisasi sarana prasarana penanganan bencana. Data tersebut akan digabungkan dengan milik BPBD, TNI, dan lembaga terkait untuk memudahkan komando terpadu saat bencana. “Kami akan saling sharing masalah data dan kelengkapan yang dimiliki. Jika ada yang kurang kita cari solusinya, karena itu penting ketika kita menghadapi bencana,” ujarnya.
Koordinasi lintas sektoral ini, diharapkan Faruk, dapat menjadi bahan kesiapan pemerintah dalam penanganan bencana alam. Apalagi saat ini daerah Tasikmalaya tengah menghadapi musim penghujan. (szm)

















