BEIJING | Priangan.com – Menteri Luar Negeri Tiongkok, Wang Yi, menegaskan pentingnya koordinasi antara Tiongkok dan Rusia dalam mendorong perdamaian dan stabilitas di Asia Timur. Pernyataan ini disampaikan setelah pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, pada Kamis, 25 Juli 2024, yang dilakukan di sela-sela pertemuan puncak ASEAN yang berlangsung di Laos.
Dalam pertemuan tersebut, Wang Yi menyampaikan bahwa Tiongkok dan Rusia harus menjaga komunikasi dan kerja sama yang erat untuk menghadapi situasi internasional yang tidak stabil dan campur tangan eksternal. Wang menekankan bahwa Tiongkok siap mendukung Rusia dan sebaliknya dalam menjaga kepentingan inti masing-masing negara.
“Di tengah gejolak internasional dan campur tangan asing, Tiongkok siap bekerja sama dengan Rusia untuk saling mendukung dan menjaga kepentingan inti masing-masing,” ujar Wang Yi melalui pernyataan resmi Kementerian Luar Negeri Tiongkok pada hari Jumat. 26 Juli 2024.
Sementara itu, Sergei Lavrov juga menyatakan komitmennya untuk mendukung sentralitas ASEAN dan mencegah upaya sabotase serta campur tangan oleh kekuatan asing.
“Rusia akan bekerja sama dengan Tiongkok untuk mendukung sentralitas ASEAN dan mencegah campur tangan dari pihak ketiga,” kata Lavrov.
Pertemuan ini diikuti dengan diskusi trilateral antara Tiongkok, Rusia, dan Laos di Vientiane. Wang Yi mengungkapkan kekhawatirannya tentang periode turbulensi global yang sedang berlangsung, serta penyesuaian mendalam yang sedang terjadi dalam sistem internasional. Ia menekankan bahwa konflik regional yang berkepanjangan dan ketidakpastian global semakin meresahkan.
“Dunia tengah memasuki periode turbulensi dan perubahan baru, sistem internasional tengah mengalami penyesuaian mendalam, dan pemulihan ekonomi global sulit dilakukan,” kata Wang Yi dalam pernyataan terpisah.
Selain itu, Wang Yi dijadwalkan untuk bertemu dengan Menteri Luar Negeri Jepang, Yoko Kamikawa, pada Jumat ini. Pertemuan ini merupakan bagian dari rangkaian pertemuan ASEAN yang dijadwalkan berlangsung hingga hari Sabtu.
Tindakan koordinasi antara Tiongkok dan Rusia ini menunjukkan upaya kedua negara untuk memperkuat aliansi strategis mereka di tengah dinamika geopolitik yang terus berubah dan ketegangan global yang meningkat. (mth)