Historia

Peniti, Benda yang Ditemukan Gegara Utang!

Sosok Walter dan sketsa peniti modern pertama | Istimewa

WASHINGTON, DC | Priangan.com – Peniti adalah sebuah benda kecil yang punya peran besar dalam kehidupan sehari-hari. Alat ini sering digunakan untuk mengaitkan pakaian, jilbab, atau membantu dalam berbagai keperluan mendesak. Lantas, seperti apa sejarahnya?

Sejarah soal peniti dimulai sejak abad ke-14 SM. Kala itu, peniti digunakan oleh peradaban Mycenaean. Dulu namanya bukan peniti, melainkan fibulae. Bentuknya pun tak sama dengan peniti modern yang banyak beredar di pasaran saat ini.

Penemuan peniti modern justru baru dilakukan pada tahun 1840-an oleh seorang pria asal Amerika Serikat, Walter Hunt. Pria kelahiran Lewis County, New York, Amerika Serikat itu sejak muda memang terobsesi pada mesin. Hal ini membuatnya bekerja di sebuah pabrik tekstil sebagai teknisi alat pemintal benang.

Dengan latar belakang sebagai penyuka mesin, Walter tak jarang membuat berbagai karya untuk membantunya menuntaskan pekerjaan. Misalnya salah satunya adalah alat pemintal benang yang ia ciptakan sendiri.

Kembali ke penemuan peniti. Siapa sangka, ada kisah unik yang menarik di balik penemuan peniti modern ini. Semuanya bermula ketika Walter tengah kebingungan untuk melunasi utang-utang yang ia miliki pada saat itu.

Di tengah kebingungannya itu, Walter duduk merenung sambil memainkan seutas kawat dengan ujung tajam yang ada di tangannya. Simsalabim, kawat yang sedari tadi dimainkan di tangannya itu tiba-tiba membentuk sebuah bentuk pengait layaknya peniti yang dikenal saat ini.

Walter pun kemudian menyadari kalau benda hasil iseng yang ada di tanganya itu multifungsi. Walhasil, tepat pada 10 April 1849, ia kemudian mematenkan benda tersebut. Tak lama setelah itu, Walter menjual hak patennya seharga 400 dolar AS kepada kreditor untuk melunasi utang-utangnya.

Tonton Juga :  Waterloo, Pertempuran Terakhir Napoleon Bonaparte

Meskipun berhasil menciptakan berbagai penemuan, termasuk mesin jahit pertama di Amerika Serikat, rautan pisau, bel trem, klakson mobil, dan pulpen, Hunt tidak pernah menjadi kaya. Ia cenderung menjual hak patennya demi mendapatkan uang cepat untuk memenuhi kebutuhan hidup. Hal ini membuatnya dikenang sebagai seorang penemu yang tidak memanfaatkan potensi ekonominya secara maksimal.

Seiring berjalannya waktu, peniti terus mengalami perkembangan setelah ditemukan. Pada awal abad ke-20, pabrik-pabrik di Amerika Serikat memproduksi lebih dari 1,33 miliar peniti setiap tahun. Peniti-peniti ini tidak hanya digunakan sebagai alat pengait untuk situasi darurat, tapi juga dihias dengan berbagai aksesori untuk meningkatkan nilai estetika. Hingga kini, peniti masih menjadi alat yang cukup vital dan tak tergantikan dalam kehidupan sehari-hari. (ersuwa)

zvr
Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?
%d blogger menyukai ini: