JAWA BARAT | Priangan.com – Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan investasi sebesar Rp270 triliun pada tahun 2025 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 5,6 persen. Target ini dianggap realistis mengingat pencapaian investasi pada tahun sebelumnya telah mencapai Rp251,14 triliun dengan penyerapan tenaga kerja mencapai ratusan ribu orang.
Kepala DPMPTSP Jabar, Nining Yuliastini, menyebut kalau upaya mencapai target tersebut dilakukan dengan mendorong sektor ekspor-impor serta meningkatkan konsumsi domestik. Selain itu, peningkatan kapasitas sumber daya manusia menjadi fokus utama agar sejalan dengan kebutuhan tenaga kerja yang diinginkan para investor.
“Pelatihan di berbagai balai kerja akan dioptimalkan untuk menyesuaikan keterampilan tenaga kerja dengan spesifikasi yang dibutuhkan,” kata dia, seperti dilansir laman jabarprov.go.id, pada Rabu, 12 Februari 2025.
Ninig menambahkan, kawasan Rebana tetap menjadi magnet utama bagi para investor karena memiliki infrastruktur yang memadai serta lahan yang luas. Sejak ditetapkan sebagai kawasan industri, investasi di wilayah ini mengalami lonjakan signifikan. Tren positif ini diharapkan terus berlanjut seiring dengan bertambahnya proyek-proyek baru yang masuk ke Jawa Barat.
Nining menyebutkan, dari sisi komposisi investasi, realisasi tahun sebelumnya menunjukkan dominasi investasi asing dengan nilai Rp149,5 triliun, sementara investasi dalam negeri mencapai Rp101,54 triliun. Wilayah utara Jawa Barat menjadi pusat utama investasi dengan porsi sekitar 75 persen dari total realisasi investasi.
Optimisme terhadap pertumbuhan investasi di Jawa Barat semakin diperkuat oleh kondisi politik yang stabil pasca pemilihan umum serta kepastian hukum yang lebih baik bagi para investor. Pelantikan kepala daerah yang baru diharapkan dapat mempercepat kebijakan strategis guna meningkatkan daya tarik investasi di wilayah ini.
Selain itu, daya saing global Indonesia yang meningkat turut menjadi faktor yang mendukung optimisme ini. Peningkatan peringkat dalam indeks daya saing dunia menunjukkan bahwa Indonesia semakin dipercaya sebagai destinasi investasi yang efisien dan ramah bagi dunia usaha.
“Dengan berbagai faktor pendukung tersebut, Jawa Barat diperkirakan tetap menjadi provinsi dengan realisasi investasi tertinggi secara nasional. Pemerintah daerah bersama Bank Indonesia serta pihak terkait akan terus berupaya memastikan iklim investasi tetap kondusif agar target yang telah ditetapkan dapat tercapai dan memberikan manfaat bagi perekonomian serta kesejahteraan masyarakat,” bebernya. (Wrd)