KAB CIAMIS | Priangan.com – Para pedagang Peuyeum di Jalan Nasional III, Kampung Babakan Limus, Kecamatan Sindangkasih, Kabupaten Ciamis, mengeluhkan penurunan jumlah omzet yang terjadi dari waktu ke waktu.
Seperti yang disampaikan oleh Tio. Wanita berusia 56 tahun yang sudah berjualan selama satu dekade itu mengaku kalau kondisi penjualan saat ini jauh berbeda dengan dulu.
“Dulu waktu pertama jualan mah selalu rame. Nggak kaya sekarang. Susah sekarang mah, A,” keluhnya.
Tio mengaku, ketika sedang ramai, ia biasa menjual hingga 50 kilo peuyeum perhari. Namun, saat ini, kondisinya jauh rendah dari itu. Dalam sebulan, ia hanya bisa menghasilkan omzet paling besar Rp 5 juta saja.
Hal senada disampaikan oleh Arus (71), salah seorang pedagang peuyeum lainnya. Ia mengaku kalau kondisi jualan saat ini berbeda jauh dengan dulu. Menurutnya, itu terjadi lantaran banyaknya pesaing. Berbeda dengan dulu yang hanya ada beberapa penjual peuyeum saja di kawasan itu.
“Nya ayeunamah sepi, Jang. Benten sareng kapungkur. Tos seeur anu icalan panginten,” kata dia.
Meski begitu, Arus mengaku kalau usaha peuyeumnya ini masih cukup bisa diandalkan sebagai sarana pemenuhan kebutuhan sehari-hari. Itu karena ada sejumlah konsumen yang sudah jadi langganannya.
Di sisi lain, ada waktu-waktu tertentu yang seringkali membuat usahanya laku keras, seperti momen pergantian tahun atau waktu lebaran. Banyaknya para pemudik yang balik ke kampung halaman mereka jadi pangsa pasar tersendiri bagi Arus.
“Ramadan mah pasti rame wae. Pami akhir tahun kirang tangtos, kadang rame, kadang sepi. Sapetos tahun kamari, tah, rada sepi,” pungkasnya. (wrd)