Operasi Cobra, Ketika Ribuan Pesawat Pengebom Berat AS Meluluhlantakkan Normandia

NORMANDIA | Priangan.com – Selasa, 25 Juli 1944, Amerika Serikat (AS) melancarkan Operasi Cobra di wilayah Normandia, Prancis. Serangan ini dilakukan guna menembus pertahanan Jerman yang sejak pendaratan D-Day pada awal bulan Juni berhasil menahan laju Sekutu. Operasi ini pun kala itu menjadi langkah strategis untuk membebaskan Eropa Barat dari pendudukan Nazi.

Dalam pelaksanaannya, Amerika meluncurkan serangan udara besar-besaran. Hampir 1.500 pesawat pengebom berat B-17 dan B-24 diterbangkan untuk menjatuhkan lebih dari 3.000 ton bom ke wilayah Montreuil dan Hebecrevon. Selain itu, Paman Sam juga mengerahkan sekitar 1.000 pesawat tempur dan pesawat pengebom jarak menengah guna meluluhlantakan titik-titik strategis di garis pertahanan Jerman.

Serangan udara ini lalu diikuti oleh tembakan artileri yang melibatkan lebih dari seribu meriam. Meski tujuan utamanya adalah menghancurkan kekuatan Jerman, posisi pasukan Amerika yang berdekatan dengan area sasaran membuat beberapa unit mereka sendiri ikut menjadi korban.

Divisi Infanteri ke-30, misalnya, mengalami kerugian besar akibat salah sasaran, dengan puluhan prajurit tewas dan ratusan lainnya terluka. Kendati demikian, operasi tetap dilanjutkan sesuai rencana oleh komandan pasukan, Jenderal Omar Bradley.

Di pihak Jerman, dampaknya jauh lebih fatal. Unit Panzer Lehr  yang menjadi andalan dalam pertahanan sektor tersebut, kehilangan hampir seluruh kendaraan tempur dan ribuan tentaranya. Kondisi ini membuat pasukan Jerman mengalami disorganisasi parah, sehingga memudahkan serangan darat oleh enam divisi Amerika yang menyusul di berbagai sektor.

Hingga malam hari 25 Juli, kemajuan pasukan AS masih terbatas. Meski begitu, laporan intelijen menyebut kalau pasukan Jerman terpukul secara psikologis oleh intensitas pengeboman. Keesokan harinya, serangan diperluas. Empat divisi tambahan menyerang dari arah utara dan timur, menyusuri jalan-jalan menuju Coutances dan Lessay, dengan dukungan inovasi teknis seperti alat pemotong pagar yang dipasang pada tank Sherman sehingga memungkinkan kendaraan melintasi medan Normandia yang sulit dengan lebih cepat.

Lihat Juga :  AS Dorong Hasil Nyata dalam Perundingan Rusia-Ukraina di Istanbul

Dalam beberapa hari, pasukan Sekutu mulai menembus garis pertahanan Jerman. Pertempuran sengit juga terjadi di sejumlah desa seperti Marigny dan Canisy. Di bagian timur, pasukan Amerika terus mendorong mundur divisi-divisi Panzer SS hingga ke Camprond. Serangan berlanjut tanpa henti hingga akhir Juli, dan pada tanggal 29, pasukan Amerika sudah mencapai wilayah seperti Cérences dan Saint-Denis-le-Gast. Serangan ke arah selatan kemudian difokuskan ke Avranches, titik penting menuju wilayah Brittany.

Lihat Juga :  Telepon Umum, Alat Komunikasi dengan Jutaan Kenangan

Pada 31 Juli 1944, Operasi Cobra secara resmi dianggap berakhir. Keberhasilan operasi ini membuka jalan bagi pasukan Amerika untuk bergerak lebih dalam ke wilayah Prancis. Jembatan penting di Pontaubault juga berhasil direbut, sehingga membuka akses langsung menuju wilayah barat Prancis. Jenderal Patton dan pasukannya dari Angkatan Darat Ketiga mulai bergerak cepat memanfaatkan keberhasilan ini.

Meskipun menjadi titik balik penting dalam kampanye Normandia, Operasi Cobra bukan tanpa pengorbanan. Ribuan tentara Amerika gugur atau terluka, korban di kalangan warga sipil Normandia juga sangat tinggi. Namun secara militer, operasi ini berhasil memenuhi tujuannya, yakni memecah pertahanan Jerman dan menciptakan celah yang memungkinkan Sekutu mempercepat pembebasan Prancis. (wrd)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos