GARUT | Priangan.com – Situ Bagendit adalah salah satu kawasan wisata yang ada di wilayah Garut, Jawa Barat. Danau yang punya luas sebesar 120 hektar dan berada 800 meter di atas laut itu menawarkan pemandangan yang sangat indah. Selain itu, danau yang satu ini juga punya banyak wahana yang bisa dimanfaatkan oleh para pengunjung, seperti perahu, rakit, sepeda air, hingga beragam arena untuk bermain anak.
Siapa sangka, di balik keindahan dan berbagai potensi wisata yang dimilikinya, danau yang satu ini menyimpan sebuah kisah legenda yang diwariskan turun-temurun oleh masyarakat setempat.
Adalah Nyai Endit, seorang janda kaya raya yang namanya diabadikan sebagai nama danau tersebut. Konon, meski kaya raya Nyai Endit dikenal kikir dan sombong. Kepribadiannya jauh dari kata mulia. Ia kerap memandang rendah orang-orang miskin di desanya, bahkan sering mengusir mereka dengan kata-kata kasar ketika mereka datang meminta pertolongan.
Suatu hari, diceritakan ada seorang lelaki tua yang terlihat lemah dan lusuh mendatangi rumah Nyai Endit. Kala itu ia datang hanya untuk meminta segelas air untuk menghilangkan dahaga. Namun, alih-alih membantu, Nyai Endit malah mencemooh dan mengusir lelaki tua itu dengan angkuh.
Meski sudah dimaki, lelaki sepuh itu tak membalasnya. Namun, sebelum pergi, ia sempat menancapkan sebuah tongkat di halaman rumah Nyai Endit dan berkata siapapun yang mampu mencabut tongkat ini maka akan terhindar dari bencana. Usut punya usut, tongkat tersebut adalah tongkat ajaib.
Mendengar kata-kata lelaki itu orang-orang merasa tertantang, termasuk Nayai Endit. Ia kemudian memerintahkan anak buahnya satu persatu untuk mencoba mencabut tongkat tersebut. Sayangnya, tak ada satu pun dari mereka yang berhasil mencabutnya, termasuk Nyai Endit.
Namun, ketika lelaki tua itu kembali, ia dengan mudah mencabut tongkat tersebut. Tak disangka tak dinyana, dari lubang tempat tongkat itu tertancap, tiba-tiba saja memancar air yang sanngat deras. Dalam waktu singkat, air itu kemudian membanjiri rumah Nyai Endit dan seluruh desa, menenggelamkan semuanya, termasuk Nyai Endit beserta semua hartanya.
Daerah yang tenggelam itulah yang kemudian menjadi cikal bakal Situ Bagendit. Nama Bagendit sendiri diambil dari julukan Bagenda Endit yang dialamatkan pada sosok Nyai Endit yang kikir.
Sampai saat ini, folklor tersebut masih beredar di kalangan masyarakat setempat, menjadi bagian dari kepercayaan masyarakat akan asal muasal Situ Bagendit. (ersuwa)