TASIKMALAYA | Priangan.com – Pertengahan 1950-an, kondisi perpolitikan nasional guncang. Legitimasi terhadap Pemerintah Pusat lambat laun mulai luntur akibat tindakan-tindakannya yang dipandang semakin jauh dari kata adil. Tidak meratanya distribusi kekuasaan dan ekonomi memantik gelombang protes di berbagai daerah. Di saat riak-riak protes itu menyeruak, ide federalisme yang sudah dikubur dalam-dalam kembali mencuat.
Di Jawa Barat, wacana federalisme sejatinya bukanlah hal baru bagi orang-orang Sunda. Jauh sebelum Indonesia merdeka, gagasan tersebut sudah seringkali dipropagandakan oleh Paguyuban Pasundan. Pada Pertengahan 1950-an ide federalisme ini kembali didengungkan oleh para nonoman Sunda. Mereka menuntut pemerintah pusat agar segera mengganti bentuk susunan negara kesatuan menjadi negara serikat….[]
Naskah : Irfal Mujaffar
Editor : Eki Kurnia Sandi