TASIKMALAYA | Priangan.com – Siapa yang tak kenal dengan sosok ini? Ya, dia adalah Murjani. Kader partai Gerindra yang sudah berkali-kali duduk sebagai anggota DPRD. Kariernya di legislatif terbilang cemerlang. Ia pernah menduduki sejumlah posisi penting.
Namun kini, setelah belasan tahun aktif di Gerindra, Murjani tiba-tiba memutuskan untuk mundur sebagai kader. Hal ini tentu saja mengejutkan sejumlah pihak, terutama para pengurus di DPC. Tak sedikit dari mereka yang bertanya-tanya, mengapa Murjani berani mengambil keputusan yang sangat besar itu.
Ditemui di sela-sela kesibukannya, pada Sabtu, 22 Juni 2024, Murjani mengaku kalau pengunduran dirinya dari partai besutan Prabowo Subianto itu ditenggarai sejumlah alasan. Faktor yang paling utama adalah ketidaknyamanan.
“Ada beberapa memang, terutama dari sisi kebijakan internal partai yang sebetulnya tidak terikat AD/ART dan itu tidak selaras dengan apa yang kita inginkan. Akhirnya, saya memutuskan untuk mengundurkan diri dan keluar dari partai,” kata dia.
Ditanya soal keterkaitan sikapnya dengan ketidakterpilihan lagi dirinya sebagai Anggota DPRD dan soal sikap Gerindra yang justru mendorong sosok lain dalam pencalonan wali kota, ia menjawabnya normatif. Murjani lagi-lagi hanya menegaskan bahwa alasan utamanya memutuskan keluar dari Gerindra karena merasa tidak nyaman dengan sejumlah keputusan para pengurus partai yang seringkali ada di luar AD/ART dan seolah mengesampingkan anggota yang selama ini telah aktif berjuang di DPRD.
Padahal, menurutnya, partai seharusnya memberikan timbal balik yang sama. Terlebih kepada para anggota yang selama ini telah berupaya membesarkan partai melalui kursi legislatif. Murjani meyakini, tanpa adanya perjuangan para kader belum tentu sebuah partai politik akan menjadi besar.
“Ini bukan hanya soal Gerindra yang membesarkan saya, tentu juga ada timbal baliknya, tanpa anggota fraksi yang bergerak dan berkarya, belum tentu partai itu menjadi besar. Jadi menurut saya, besar kecilnya partai itu tergantung seberapa besar anggota fraksi bergerak dan membantu rakyat,” bebernya.
Selain harus angkat kaki dari keanggotaan DPC, konsekuensi lain yang mesti ia terima dari keputusannya ini adalah harus rela kehilangan dua jabatan penting di DPRD yang telah sejak lama dilakoninya, seperti sebagai Sekretaris Komisi IV DPRD Kota Tasikmalaya dan Anggota Badan Anggaran (Banggar).
Kendati begitu, Murjani mengaku kalau saat ini dirinya masih menjadi bagian dari DPRD Kota Tasikmalaya. Namun, statusnya kini hanya sebatas anggota dewan dan tak masuk fraksi manapun.
“Saya sekarang masih di komisi IV, tapi tidak nginduk di fraksi. Beberapa kegiatan masih terlibat, seperti hari ini kita masih proses, membuat beberapa perda yang harus diselesaikan,” tandasnya. (wrd)