TASIKMALAYA | Priangan.com — Matahari belum tinggi saat Kapolres Tasikmalaya AKBP Haris Dinzah, melangkah memasuki area sekretariat Pengcab Muaythai Kabupaten Tasikmalaya di Jalan Raya Cikunir, Singaparna.
Hari itu, bukan tugas dinas yang membawanya ke sana, melainkan kecintaan pribadi pada beladiri yang telah menjadi bagian dari hidupnya sejak masa pendidikan.
Di hadapan para atlet muda yang tengah bersiap untuk latih tanding, Haris menyampaikan harapan besarnya. Ia menyebut bahwa Muaythai bukan sekadar cabang olahraga, tapi wadah strategis untuk mengarahkan energi remaja ke arah yang positif dan berprestasi.
“Saya datang ke sini bukan karena undangan, tapi karena niat. Olahraga ini punya banyak manfaat, bukan hanya untuk kesehatan, tetapi juga untuk masa depan anak-anak muda kita di Kabupaten Tasikmalaya,” ujarnya.
Ia mengajak generasi muda untuk lebih giat berlatih dan menjadikan Muaythai sebagai alternatif kegiatan yang membangun, di tengah berbagai tantangan zaman. Menurutnya, semangat bertanding dan disiplin dalam Muaythai bisa membentuk karakter yang kuat dan tangguh. Namun, ia juga mengingatkan pentingnya pengendalian diri setelah memiliki kemampuan beladiri.
“Olahraga ini bukan untuk gagah-gagahan. Harus tetap rendah hati. Salah-salah bisa fatal kalau digunakan di luar kendali. Makanya saya titip pada para pelatih dan pengurus, jangan hanya latih fisiknya, tapi juga mental dan spiritualnya,” pesannya, sambil menyoroti perlunya etika dalam berbeladiri.
Kapolres juga mengungkapkan bahwa di lingkungan Polres Tasikmalaya sendiri, beladiri seperti Mix Martial Arts (MMA) mulai digiatkan, dan ia membuka peluang kolaborasi dengan Pengcab Muaythai. Harapannya, para anggota kepolisian yang masih muda bisa menjaga kebugaran sekaligus punya ketahanan fisik prima dalam menjalankan tugas.
Sementara itu, dukungan dari kalangan olahraga juga mengalir. Sekretaris Umum KONI Kabupaten Tasikmalaya, Nana Sumarna—yang juga pendiri Pasundan Muaythai Academy—menyatakan optimismenya terhadap potensi anak-anak Muaythai Tasikmalaya. Ia berharap setidaknya satu medali emas dapat diraih dalam Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) maupun Babak Kualifikasi (BK) Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jawa Barat tahun ini.
“Target minimalnya satu emas, seperti yang pernah kita capai di Porprov 2018. Tapi saya yakin, anak-anak ini bisa lebih dari itu,” ujar Nana yang tampak ikut menyaksikan sesi latih tanding.
Ketua Umum Pengcab Muaythai Kabupaten Tasikmalaya, Adi Septian Nugraha, menjelaskan bahwa kegiatan Sparing Day ini merupakan yang kedua kalinya digelar dalam tahun ini. Sebelumnya, sesi latihan gabungan sudah pernah dilakukan bersama Pengcab Kota Tasikmalaya. Kali ini, giliran Kabupaten Ciamis yang diajak berlatih bersama.
“Latihan gabungan dan latih tanding ini memang ditujukan untuk mengukur kemampuan anak-anak sebelum mereka diberangkatkan ke Kejurprov dan BK Porprov. Mudah-mudahan hasilnya nanti sesuai harapan,” pungkasnya. (yna)