Menteri Wihaji dan Lazismu Bedah Rumah Keluarga Rentan Stunting di Bandung Selatan

BANDUNG | Priangan.com – Dua rumah reyot milik keluarga berisiko stunting di kaki Gunung Patuha, Kabupaten Bandung, akhirnya mendapat harapan baru. Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga (Mendukbangga) Wihaji, bersama Lazismu, meninjau langsung kondisi rumah warga di Desa Patengan, Kecamatan Rancabali, yang selama ini hidup dalam keterbatasan.

Kunjungan dilakukan Sabtu (12/7/2025), usai Menteri Wihaji menghadiri acara Retreat dan Jambore Bangga Kencana di Rancaupas. Dari alam terbuka penuh semangat, rombongan turun langsung ke pemukiman warga — menemui wajah-wajah yang menanti perubahan.

Salah satu rumah yang dikunjungi dihuni 12 orang dalam satu bangunan sempit berukuran 60 meter persegi. Rumah itu milik Roisah dan Aceng, pasangan petani kopi yang penghasilannya tidak menentu. Mereka tinggal bersama anak-anak, cucu, dan menantu dalam tiga kepala keluarga. Di dalam rumah tersebut, terdapat balita 10 bulan dan anak berusia 2,5 tahun yang masuk dalam kategori rawan stunting.

“Kalau menunggu anggaran negara, bisa panjang prosesnya. Maka kami gandeng lembaga seperti Lazismu untuk langsung turun tangan. Tidak perlu birokrasi panjang, yang penting cepat dan tepat sasaran,” kata Menteri Wihaji saat berbincang dengan warga.

Rumah kedua yang ditinjau dihuni lima orang — seorang ibu hamil, dua anak, menantu, dan satu baduta. Kondisinya tak kalah memprihatinkan: tak ada jamban, ruang pengap, dan dinding kayu mulai lapuk. Keluarga ini juga masuk dalam data keluarga berisiko stunting berdasarkan pemetaan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN).

Melalui program “Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting)”, dua rumah ini akan dibedah. Lazismu, sebagai mitra pelaksana, berkomitmen menyalurkan bantuan masing-masing senilai Rp50 juta untuk renovasi menyeluruh.

“Kami tidak hanya bantu dana, tapi juga turun langsung dalam pengerjaan. Penerima akan menerima rumah yang layak huni. Ini bagian dari kepedulian sosial umat,” jelas Ardi Luthfi Kautsar, Direktur Pendayagunaan dan Pendistribusian Lazismu Pusat Muhammadiyah.

Lihat Juga :  Majalengka Pecahkan Rekor MURI Pelayanan Vasektomi Serentak Terbanyak

Wihaji menegaskan, pendataan keluarga berisiko stunting dilakukan secara by name by address, agar bantuan lebih terukur dan akurat. Pemerintah juga mendorong keterlibatan dunia usaha, lembaga zakat, dan komunitas agar intervensi terhadap stunting tidak hanya mengandalkan negara.

Lihat Juga :  Majalengka Pecahkan Rekor MURI Pelayanan Vasektomi Serentak Terbanyak

“Kita harus bergerak cepat, karena stunting itu berdampak jangka panjang pada kualitas generasi. Kalau rumah saja tidak layak, bagaimana anak bisa tumbuh optimal?” ujarnya.

Program ini diharapkan menjadi model penanganan lintas sektor yang konkret. Kolaborasi antara pemerintah dan filantropi Islam ini menegaskan bahwa perang melawan stunting bukan sekadar kampanye, tapi kerja bersama yang menyentuh langsung dapur warga. (yna)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos