BANDUNG BARAT | Priangan.com – Sebanyak 80 ibu hamil di Desa Sariwangi, Kecamatan Parongpong, Kabupaten Bandung Barat (KBB), mengikuti layanan pemeriksaan ultrasonografi (USG) secara gratis pada Senin (26/5/2025).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak, sekaligus pencegahan stunting sejak masa kehamilan.
Kegiatan pemeriksaan dilakukan di Aula Desa Sariwangi dan digagas oleh Tim Penggerak PKK serta Tim Pembina Posyandu Kabupaten Bandung Barat, dengan dukungan dari sejumlah unsur, baik pemerintah maupun mitra swasta.
Selain USG, para ibu hamil juga mendapatkan pemeriksaan tekanan darah, kadar gula darah, serta skrining triple eliminasi untuk mendeteksi infeksi menular seperti HIV, hepatitis B, dan sifilis. Pemeriksaan ini penting untuk mencegah penularan dari ibu ke janin dan mendukung proses kehamilan yang sehat.
“Dalam kegiatan ini kami juga mendistribusikan susu gratis sebagai asupan tambahan untuk ibu hamil,” ujar Ketua TP PKK Jawa Barat, Siska Gerfianti, yang turut hadir memantau kegiatan.
Ia menambahkan, kegiatan serupa menjadi bagian dari program terpadu Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam menekan angka stunting. Pendekatan dilakukan melalui dua jalur: intervensi langsung (spesifik) kepada kelompok sasaran dan intervensi tidak langsung (sensitif) seperti peningkatan akses air bersih dan sanitasi.
Siska menegaskan, fokus perhatian diberikan tidak hanya kepada ibu hamil, tetapi juga kepada remaja putri dan anak balita. Intervensi meliputi pemberian tablet tambah darah, pemantauan pertumbuhan anak, serta edukasi gizi dan pola asuh sehat.
Hasil upaya kolaboratif ini mulai menunjukkan dampak positif. Berdasarkan Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2024, prevalensi stunting di Jawa Barat mengalami penurunan signifikan, turun dari 21,7 persen menjadi 15,9 persen hanya dalam setahun. Ini menjadi penurunan tertinggi secara nasional.
Ketua TP PKK sekaligus Tim Pembina Posyandu KBB, Syahnaz Sadiqah, menyampaikan bahwa pemeriksaan serupa akan digelar di berbagai wilayah lain di KBB. Ia juga menekankan pentingnya peran kader PKK dan Posyandu sebagai ujung tombak penyuluhan dan penggerak kesadaran masyarakat.
“Kader-kader inilah yang menjadi garda depan dalam mengedukasi masyarakat soal kesehatan ibu dan anak. Kami berharap dengan keterlibatan aktif warga, upaya menurunkan stunting bisa lebih cepat tercapai di KBB,” tuturnya.
Kegiatan ini menjadi salah satu contoh kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan generasi sehat dan bebas stunting di masa depan. (gus)