JAKARTA | Priangan.com – Sebagian besar orang pasti sudah tidak asing dengan benda yang satu ini. Ya, ini adalah Game Arcade. Di Indonesia ia populer dengan sebutan Ding Dong. Dulu, mesin ini banyak digunakan orang sebagai media hiburan dikala senggang.
Bentuknya yang unik dan cara bermainnya yang asyik, membuat game arcade banyak digemari. Maka tak ayal, kalau dulu, banyak orang yang rela menghabiskan uang mereka hanya untuk bisa menjajal setiap permainan di mesin ini.
Lantas, seperti apa sejarahnya?
Game Arcade pertama kali dikenalkan ke muka publik tepat pada November 1971. Penciptanya adalah Nolan Bushnell dan Ted Dabney. Konon, mereka berdua menciptakan sarana permainan ini untuk memfasilitasi para kaula muda yang kala itu tengah dilanda demam Spacewar!, sebuah gim bernuansa peperangan antariksa yang hanya tersedia di perangkat komputer.
Karena keterbatasan teknologi dan harga komputer yang mahal, Spacewar! hanya dapat dinikmati oleh segelintir orang saja. Lantaran itulah, dengan modal latar belakang di bidang elektronik, Bushnell dan Dabney, bertekad menghadirkan pengalaman bermain yang lebih sederhana dan terjangkau.
Jadilan Computer Space, game arcade pertama yang dibuat mirip dengan Spacewar! Bedanya, lewat perangkat buatan Bushnell dan Dabney, orang-orang tak perlu lagi merogoh kocek yang dalam hanya untuk bisa memainkan gim bernuansa peperangan luar angkasa. Mereka hanya cukup mengeluarkan beberapa keping koin saja untuk memainkannya.
Sesuai prediksi, kehadiran Computer Space laku kerasa di pasaran. Popularitas game arcade ini melejit seiring banyakya orang yang tertarik untuk memainkannya. Melihat adanya potensi yang menjanjikan, setahun kemudian mereka berdua mendirikan Atari, Inc. Tepat pada tahun 1972, perusahaan pertama Bushell dan Dabney itu kemudian merilis game arcade Pong. Gim ini, berlatar permainan olahraga jenis tenis meja atau biasa disebut Ping Pong.
Sama seperti Computer Space, kehadiran Pong sebagai hasil pengembangan game arcade disambut hangat para pecinta gim. Popularitas Pong melejit seketika di awal masa peluncurannya. Bahkan, saking populernya, ada banyak perusahaan lain yang mencoba meniru permainan ini.
Menanggapi hal itu, Atari, Inc bergegas melakukan inovasi. Sederet versi Pong dengan sentuhan beragam fitur baru mereka luncurkan.
Seiring berjalannya waktu, game arcade terus mengalami perkembangan. Berbagai permainan seru dengan latar beragam pun bermunculan. Selama beberapa dekade, game arcade jadi sarana hiburan paling populer yang menemani masa muda sejumlah generasi.
Meski begitu, keberadaan sarana permainan ini mulai terkikis dengan kemunculan beberapa jenis gim berbasis konsol yang dikembangkan oleh sejumlah perusahaan lain seperti SONY dan Nintendo.
Bahkan, sejak Sony Playstation dan NES besutan Nintendo dirilis, posisi game arcade sebagai primadona hiburan sudah tergeser. Toko-toko khusus yang menyediakan game arcade dan bisa ditemui di hampir ruas jalan, pun sudah mulai tutup lantaran sepi peminat.
Di zaman modern seperti sekarang ini, game arcade hanya bisa ditemukan di area permainan yang disediakan oleh sejumlah supermarket. Itu pun bentuk dan model gim nya jauh apabila dibandingkan dengan gim-gim terdahulu.
Meski sudah terkikis habis, popularitas dan keberadaan game arcade masih dikenang sampai saat ini, terutama bagi mereka yang pernah memainkannya di masa muda dulu. (ersuwa)