CALIFORNIA | Priangan.com – Selasa, l 17 Oktober 1989, mungkin menjadi salah satu hari paling kelam dalam sejarah California. Ketika jarum jam menunjukkan pukul 17.04 waktu setempat, bumi bergetar hebat di kawasan San Francisco Bay Area.
Dalam hitungan detik, jalan raya retak, bangunan ambruk, dan kepanikan melanda ribuan orang yang sedang menjalani rutinitas sore. Gempa bermagnitudo 6,9 itu mengguncang dari kedalaman sekitar 17 kilometer di bawah kawasan pegunungan Santa Cruz, tepatnya di dekat puncak Loma Prieta.
Guncangan yang terjadi selama sekitar 15 detik tersebut menyebabkan kerusakan parah di berbagai wilayah. Jembatan San Francisco Oakland Bay Bridge sebagian runtuh, sementara struktur jalan bertingkat Cypress Street Viaduct di Oakland roboh menimpa puluhan kendaraan yang tengah melintas.
Daerah Marina di San Francisco mengalami kerusakan berat akibat tanah yang mengalami pencairan, membuat rumah-rumah bergeser dan sebagian roboh. Di kota Santa Cruz, bangunan tua di pusat kota tak mampu menahan getaran kuat dan runtuh meninggalkan puing-puing serta debu yang menutup jalan.
Korban jiwa mencapai 63 orang, dengan lebih dari tiga ribu lainnya mengalami luka-luka. Banyak di antara korban terjebak di dalam mobil, gedung, atau reruntuhan infrastruktur yang roboh.
Ribuan warga kehilangan tempat tinggal dan harus mengungsi ke pusat-pusat penampungan darurat. Di sisi lain, pasukan penyelamat, petugas pemadam kebakaran, dan relawan bekerja tanpa henti menggali puing demi mencari korban yang masih tertimbun.
Peristiwa itu juga mengguncang dunia olahraga Amerika. Saat gempa terjadi, ribuan orang tengah bersiap menyaksikan pertandingan final baseball World Series antara San Francisco Giants dan Oakland Athletics di Candlestick Park.
Stadion berguncang hebat, lampu-lampu padam, dan pertandingan segera dibatalkan. Siaran televisi yang semula menyiarkan pertandingan berubah menjadi liputan langsung tentang bencana besar yang baru saja terjadi.
Kerugian akibat gempa Loma Prieta diperkirakan mencapai lebih dari 6 miliar dolar AS. Banyak jalur transportasi ditutup selama berminggu-minggu, sementara perbaikan infrastruktur memakan waktu bertahun-tahun.
Pemerintah negara bagian California bersama lembaga federal kemudian mengevaluasi standar bangunan dan sistem transportasi. Peristiwa tersebut menjadi titik balik dalam kebijakan mitigasi gempa di Amerika Serikat, mendorong pembaruan desain jembatan dan penguatan struktur bangunan di seluruh negara bagian rawan gempa.
Meski hanya berlangsung sesaat, gempa Loma Prieta meninggalkan dampak panjang bagi masyarakat California. Dari tragedi itu, lahir kesadaran baru tentang pentingnya kesiapsiagaan terhadap bencana alam. (wrd)

















