Masjid As-Sa’adah Garut, Saksi Sejarah Ulama Besar dan Tempat Bupati Syakur Mengaji

GARUT | Priangan.com – Di balik gang sempit di Kampung Loji, Kelurahan Paminggir, Kecamatan Garut Kota, berdiri sebuah masjid mungil dengan sejarah yang besar: Masjid Jami As-Sa’adah. Meski berukuran kecil, masjid ini menyimpan nilai historis dan spiritual yang mendalam bagi masyarakat Garut, terutama sebagai pusat kegiatan keislaman sejak masa awal kemerdekaan.

Masjid yang didirikan sekitar tahun 1949 ini menjadi saksi bisu aktivitas dakwah dan pengajaran agama Islam yang intens. Bukan hanya tempat mengaji, As-Sa’adah juga pernah menjadi ruang diskusi dan silaturahmi para ulama besar Garut di masa lalu.

“Dulu, para ulama seperti KH Musaddad (pendiri Yayasan Pendidikan Al-Musaddadiyah), KH Yusup Tauziri (pejuang kemerdekaan dan pendiri Ponpes Darussalam), KH Abu Hanifah (pendiri Masjid As-Sa’adah), serta Maulim Sofyan dan lainnya sering berkumpul di sini. Bahkan Bupati Syakur dan ayahnya juga pernah belajar mengaji di masjid ini,” ungkap Prof. Dr. Achmad Tjahya Nugraha, SP, MP, CFrA, PIA, CACP, CHt, saat peresmian masjid yang telah direnovasi, Sabtu (21/6/2025).

Prof. Tjahya, yang merupakan cucu dari KH Abu Hanifah, menyebut bahwa dahulu lokasi masjid ini sangat strategis—berada di antara terminal lama Garut (kini menjadi kompleks Islamic Center) dan Pabrik Tenun Garut (kini menjadi area pusat perbelanjaan seperti Ramayana dan Ciplaz). Karena itu, masjid ini tak pernah sepi dari jamaah.

Kini, setelah direnovasi menjadi dua lantai, Masjid As-Sa’adah kembali hadir dengan wajah baru yang lebih modern namun tetap sarat nilai sejarah. Lingkungannya yang kini dikelilingi pusat perbelanjaan modern justru menjadi tantangan tersendiri, menurut Prof. Tjahya.

“Lingkungan sudah berubah. Karena itu, kami tingkatkan masjid ini agar lebih representatif. Sekarang ada pemisahan ruang untuk laki-laki dan perempuan, serta dilengkapi CCTV agar jamaah lebih nyaman dan aman saat beribadah,” jelasnya.

Lihat Juga :  DPRD Kota Tasik Godok Usulan Calon Pj Walikota Tasik

Ia berharap, renovasi ini bukan hanya mempercantik fisik masjid, tetapi juga memperkuat peranannya sebagai pusat dakwah dan benteng moral di tengah derasnya arus perubahan zaman.

Lihat Juga :  Zulkifli Hasan Dikecam Setelah Pamer Beri Hadiah Gepokan Uang ke Cucunya

“Masjid ini harus tetap jadi penyeimbang di tengah tantangan zaman seperti hoaks, degradasi moral, dan kriminalitas. Ini harapan kami semua,” ujar Prof. Tjahya.

Peresmian masjid yang berukuran sekitar 10×6 meter itu dihadiri langsung oleh Bupati Garut Syakur, Danrem, Dandim, Kapolres, serta para pejabat Muspida lainnya. Prof. Tjahya menilai kehadiran para pemimpin daerah tersebut sebagai bukti nyata perhatian mereka terhadap kegiatan dakwah dan pelestarian sejarah Islam lokal.

“Walau sebagian dari mereka baru tahu sejarah panjang masjid ini, kehadiran mereka memberi semangat besar. Saya harap ini jadi awal dari perhatian yang berkelanjutan, agar jabatan mereka memberi kemuliaan yang lebih luas bagi umat,” pungkasnya. (Az)

Lain nya

Latest Posts

Most Commented

Featured Videos