WISCONSIN | Priangan.com – Diperlukan keberanian luar biasa bagi seorang wanita di awal tahun 1860-an untuk melakukan perubahan besar dalam sistem perawatan kesehatan. Namun, Cordelia Harvey adalah salah satu dari sedikit orang yang berani mengambil langkah tersebut. Dedikasinya tidak hanya menyelamatkan nyawa para tentara, tetapi juga mengubah standar layanan medis bagi mereka yang terluka di medan perang.
Cordelia lahir dengan nama Cordelia Perrine pada tahun 1824. Ia menikah dengan Louis P. Harvey, seorang editor surat kabar lokal yang juga memiliki ambisi politik.
Pada November 1861, Louis terpilih sebagai gubernur Wisconsin. Namun, masa jabatannya berakhir tragis ketika ia meninggal tenggelam di Sungai Tennessee pada April 1862. Saat itu, ia sedang dalam perjalanan mengunjungi tentara Wisconsin yang terluka. Kepergiannya yang mendadak membuat Cordelia kehilangan arah.
Meskipun hanya 94 hari menjalani perannya sebagai istri seorang gubernur, Cordelia tetap aktif sebagai presiden Madison Ladies Aid Society. Sebuah organisasi yang berperan dalam mendukung upaya perang dengan menyediakan pakaian, makanan, dan perlengkapan lain bagi para tentara.
Kesedihannya perlahan berubah menjadi tekad ketika Gubernur Edward Salomon memintanya menjadi ‘agen sanitasi’. Dalam peran ini, ia mengunjungi rumah sakit militer untuk menilai kondisi tentara Wisconsin yang terluka dan mencari cara meningkatkan layanan medis.
Saat itu, kondisi rumah sakit sangat memprihatinkan. Minimnya tenaga medis, buruknya kebersihan, serta kurangnya peralatan dan obat-obatan membuat banyak tentara meninggal bukan karena luka perang, tetapi akibat infeksi dan penyakit.
Cordelia tidak tinggal diam. Ia menggerakkan masyarakat Wisconsin untuk menyumbangkan pakaian, makanan, dan perlengkapan lain bagi para tentara. Ia juga berjuang agar pemerintah menambah tenaga medis untuk meningkatkan kualitas perawatan.
Kegigihannya membuatnya dijuluki “Malaikat Wisconsin” oleh para tentara. Namun, perjuangannya belum selesai. Pada tahun 1863, ia memberanikan diri menemui Presiden Abraham Lincoln.
Cordelia meminta agar rumah sakit militer dibangun di Wisconsin. Menurutnya, udara yang lebih sejuk di utara dapat mempercepat pemulihan tentara dibandingkan rumah sakit yang penuh sesak di daerah selatan.
Permintaan ini sempat ditolak oleh para penasihat militer Lincoln. Namun, Cordelia tidak menyerah.
Dengan argumentasi kuat dan ketulusan yang tak terbantahkan, ia berhasil meyakinkan sang presiden.
Berkat usahanya, tiga rumah sakit militer didirikan di Wisconsin. Para tentara yang terluka akhirnya mendapat kesempatan untuk mendapatkan perawatan yang lebih layak.
Saat perang berakhir pada tahun 1865, Cordelia mengubah salah satu rumah sakit tersebut menjadi panti asuhan. Panti ini menampung anak-anak yang kehilangan orang tua akibat perang.
Selama bertahun-tahun, ia memimpin panti asuhan itu. Ratusan anak yang terlantar mendapat tempat tinggal, pendidikan, dan harapan baru berkat usahanya.
Ia meninggal pada tahun 1895 di usia 70 tahun. Hingga kini, ia tetap dikenang sebagai ‘Malaikat Wisconsin’, sosok wanita yang dengan keberanian dan ketulusannya telah mengubah nasib banyak orang di masa perang. (LSA)